Mohon tunggu...
Andi Almafhum
Andi Almafhum Mohon Tunggu... Wiraswasta - Entrepreneur

Seseorang yang terus berusaha menjadi lebih baik lagi dari pada sebelumnya. Menyukai hal mengenai riset dan development terutama di bidang pengembanga technology. Menyukai kebebasan, sesuatu yang baru, dan tantangan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Durian Karbitan Perusak Cita Rasa

14 November 2022   10:06 Diperbarui: 14 November 2022   10:13 583
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Saipul uluh Jawa" jawab Yuas

Terus terang aku bingung mereka membicarakan apa. Paman bertanya padaku "Bisa bahasa dayak ?".

Aku hanya meringis sambil menggelengkan kepala. Yuas menjelaskan, aku kena tipu tukang jual durian karbitan di kota. Jadi, dia mau uji nyali di kebun durian. Sang paman menyuruh anaknya bernama Jimmy untuk menemani kita berdua uji nyali di kebun durian nanti malam. 

Malam hari selepas sholat isya, kami menuju kebun durian milik paman yang berada di ladang. Dengan bekal senter untuk penerangan, sebenarnya Jimmy berniat membawa Si Tumang anjing kecil peliharaannya. Namun, Yuas menjelaskan kepada Jimmy bahwa aku seorang muslim. Sehingga bekal kami terbatas dengan senter dan bekal yang sudah dibuatkan tetangga Paman yang beragama Islam.

Kami memutuskan mendirikan tenda di ladang dan menunggu peluang jatuhnya durian. Bercerita macam - macam dari A sampai Z hingga bahan cerita kami sudah habis.

Tiba - tiba di dalam tenda menjadi tenang karena semua diam. Seperti suasana kehabisan bahan pada umumnya. Lama sudah kami menunggu, dan tak kunjung mendapatkan durian yang jatuh juga. Jimmy dan Yuas mulai mengantuk dan segera tidur.

Beberapa jam kemudian saat kita tertidur pulas, aku terbangun karena mendengar ada suara yang terjatuh. Sontak aku mengambil senter dan menuju tempat itu sendirian, karena sungkan untuk membangunkan mereka berdua.

Wow, aku mendapatkan durian. Segera aku mengamankannya tanpa pikir panjang. Tentu aku tak sabar ingin memperlihatkan kepada mereka dan paman mengenai temuanku di Ladang ini.

Buah Pampakin (Sumber: flickr.com/ika_punya_art_foto)
Buah Pampakin (Sumber: flickr.com/ika_punya_art_foto)

Pagi harinya paman datang sendiri ke ladang untuk melihat keadaan kami. Muka Jimmy dan Yuas lesu karena gagal mendapatkan durian. Aku yang bahagia segera mengambil temuanku kepada mereka.

"Nih, durian yang aku dapat semalam" Sambil percaya diri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun