Mohon tunggu...
Hafshah N Fadeela
Hafshah N Fadeela Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sebagai mahasiswa S1 Program Sejarah, saya mempunyai ketertarikan yang mendalam terhadap perubahan periodik menuju integrasi yang lebih baik. Dengan pengetahuan sejarah yang saya miliki, saya bertekad untuk merangkul berbagai kompleksitas mulai dari politik, ekonomi, diplomasi, sosiologi, antropologi, seni, budaya, bahasa, pendidikan, hingga isu lingkungan dan pembangunan berkelanjutan. Menulis menjadi bagian dari passion sekaligus tekad saya dalam menerapkan prinsip Levi Strauss, “History is never only history 'of', it is always history 'for'.” sebagai penyemangat bagi saya untuk berkontribusi sebesar-besarnya kepada masyarakat dan dunia.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Meretas Kembali Tradisi Maritim sebagai Pilar Ketahanan Pangan di Indonesia

15 Desember 2024   23:43 Diperbarui: 15 Desember 2024   23:43 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potensi Laut Indonesia (Sumber: ArcGis StoryMaps)

Dengan mengoptimalkan sektor perikanan secara bertanggung jawab, serta mengeksplorasi potensi pangan laut lainnya seperti rumput laut dan padi salin, Indonesia dapat mengurangi ketergantungannya pada beras dan menghadapi tantangan ketahanan pangan yang semakin kompleks. Diversifikasi pangan berbasis laut bukan hanya solusi untuk memperkuat ketahanan pangan nasional, tetapi juga membuka peluang bagi ekonomi pesisir yang berkelanjutan, sekaligus menjaga keberagaman ekosistem laut yang sangat vital bagi masa depan bangsa. Melalui kebijakan yang lebih cerdas dan inovatif, Indonesia bisa meraih potensi maritimnya secara maksimal, mewujudkan kemandirian pangan, dan menghadapi tantangan global dengan lebih tangguh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun