Apa sebenarnya tantangan itu? Tantangan adalah suatu hal atau objek yang mendorong tekad seseorang untuk meningkatkan kemampuannya atau bekerja lebih keras dalam mencapai tujuan tertentu. Lalu bagaimana  dengan empati?
Empati merupakan kemampuan untuk memmahamiorang lain dengan akurat, termasuk cara mereka merasakan, berpikir, dan bertindak. Dalam konteks komunikasi, empati  merupakan suatu kemampuan yang memungkinkan seseorang untuk melihat dari sudut pandang orang lain serta tidak hanya mampu mendengarkan sebuah kata-kata yang diucapkan tetapi dapat juga merasakan emosi yang mendasarinya. Kehadiran Empati dalam komunikasi sangat penting untuk menciptakan hubungan yang bermakna dan efektif bagi antar individu. Â
peran empati dalam Komunikasi sangat signifikan, karena dapat membangun hubungan yang baik  antar manusia. Melalui empati juga, kita dapat mengurangi kesalahpahaman dalam komunikasi, meningkatkan interaksi dan juga menciptakan rasa saling pengertian. selain itu, empati juga membantu kita memahami perspektif orang lain dan dapat menyelesaikan masalah secara konstruktif, dengan komunikasi yang penuh empatik,audiens atau lawan bicara kita akan merasa dihargai, sehingga dapat meningkatkan keterlibatan mereka dalam diskusi atau dalam percakapan. Membangun kepercayaan dan memberikan dukungan emosional juga merupakan aspek penting dari  empati dalam komunikasi, dimana  kepercayaan menjadi fondasi untuk membangun hubungan yang baik dan sukses. Empati dapat memberikan dukungan emosional yang diperlukan untuk merespon dengan sensitif terhadap perasaan orang lain, dengan menggunakan bahasa yang mencerminkan dukungan tersebut. Dengan demikian, empati tidak hanya meningkatkan kualitas komunikasi, tetapi  juga dapat memperkuat  hubungan interpersonal dan menciptakan suasana yang positif di berbagai konteks.
Mengembangkan empati dalam berkomunikasi adalah proses yang kompleks dan sering kali kita dihadapkan pada berbagai tantangan, baik dalam interaksi sehari- hari maupun dalam konteks digital.
Berikut adalah beberapa tantangan dalam mengembangkan empati saat berkomunikasi :
- Kurangnya Kesadaran dalam Diri     Â
Sering kali, kita juga kesulitan dalam memahami perasaan diri sendiri yang pada gilirannya dapat menghambat kemampuan kita untuk memahami perasaan orang lain.individu bisa  jadi tidak menyadari bagaimana sikap dan kata - kata mereka mempengaruhi emosi orang lain. Ketidakpedulian ini bisa berujung pada kesalahpahaman dan konflik. Sebagai contoh, ketika berada dalam suasana santai, seseorang mungkin mengucapkan kata-kata yang tidak terkontrol, sehingga membuat orang disekitarnya menrasa tersinggung.
- Perbedaan Latar Belakang
Perbedaan latar belakang menjadi salah satu tantangan terbesar dalam membangun empati.Setiap orang memiliki keunikan, baik dari segi Budaya, Nilai, generasi maupun pengalaman.Hal ini dapat menghalangi kita untuk memahami  perspektif orang lain. Misalnya seorang teman yang benerja di dunia karir bisa jadi sulit memahami pilihan temannya yang memilih untuk menjadi ibu rumah tangga.
- Bias dan PrasangkaÂ
Banyak orang membawa serta stereotip atau asumsi salah tentang  orang lain, yang dapat memengganggu kemampuan untuk bersikap empatik. Bias ini sering kali terbentuk dari sebuah pengalaman dalam hidup mereka. Untuk mengatasi hal ini, penting agar kita membangun sikap terbuka dan rendah hati terhadap perbedaan yang ada.
- Komunikasi yang Tidak Efektif
Komunikasi yang buruk dapat menjadi penyebab utama terjadinya miskomunikasi, yang menghambat hubungan empatik. Menghadapi tantangan – tantangan ini merupakan langkah penting dalam proses pengembangan empati yang lebih baik dalam komunikasi kita sehari-hari. Ketika seseorang tidak mendengarkan dengan seksama dan lebih terfokus pada apa yang ingin diungkapkan selanjutnya, hal ini bisa menyebabkan komunikasi yang ambigu dan berpotensi menimbulkan kesalahpahaman.tidak hanya menyebarkan pesan yang tidak jelas, tetapi juga dapat memicu emosi negatif seperti frustasi, kebingungan, atau bahkan kemarahan akibat ketidakefektifan komunikasi. Ketika seseorang terjebak dalam emosi negatif,kemampuan mereka untuk berempati bisa berkurang, karena perhatian mereka teralihkan dari pemahaman terhadap orang lain.
- Kurangnya Keterampilan Mendengarkan
Mendengarkan secara aktif adalah inti dari empati. Namun banyak orang sering lebih mementingkan apa yang ingin mereka katakan daripada mereka benar-benar memahami apa yang disampaikan oleh lawan bicara. Misalnya ketika seseorang  terus menerus memotong pembicaraan, itu menunjukkan kurangnya empati dalam cara berkomunikasi.
- Komunikasi DigitalÂ
Dalam era digital, komunikasi yang dilakukan melalui media seperti email, WhatsApp, atau media sosial bisa mengaburkan ekspresi wajah,nadasuara, dan bahasa tubuh yang seharusnya menjadi bagian dari interaksi. Hal ini dapat menyebabkan kesalahpahaman dan menurunkan tingkat interaksi. Sering kali, pesan singkat yang terkesan biasasaja bisa disalahartikan sebagai sikap yang dingin atau kasar karena kurangnya petunjuk emosional.
- Ketidakmampuan dalam membangun Relasi