Mohon tunggu...
shabrina humayra
shabrina humayra Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hai, nama saya shabrina humayra

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Interaksi Kehidupan Sosial Definisi, Faktor, Syarat, Jenis, Bentuk, dan Otoritas

31 Desember 2024   10:58 Diperbarui: 31 Desember 2024   19:25 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi yang menunjukkan contoh otoritas formal dalam sebuah pengaturan profesional.

• Definisi Interaksi Sosial Soerjono Soekanto 

Interaksi kehidupan sosial adalah hubungan saling melibatkan hubungan timbal balik, feedback dan respon yang terjadi antara individu, kelompok ataupun komunitas yang saling memiliki sikap memengaruhi, berkomunikasi, bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi dalam kehidupan sosial ini menjadi fondasi utama terbentuknya kehidupan bermasyarakat dan bersosial

 

• Faktor Penyebab

 Imitasi, merupakan proses meniru perilaku, tindakan baik secara sadar maupun tidak. Terjadi ketika individu atau kelompok yang akan dianggap unik dan menarik. Contohnya : seorang anak yang meniru gaya bicara atau perilaku kedua orang tuanya.

Sugesti, merupakan proses individu untuk menerima pengaruh dari orang lain tanpa adanya proses kritis informasi. Contohnya : seorang individu yang mengikuti syarat tempatnya untuk melakukan sesuatu tanpa bertanya akan Resiko yang akan ia hadapi.

 

Identifikasi, proses seseorang yang berusaha mirip dengan orang lain. Proses ini biasanya meniru perilaku, adopsi nilai, sikap dan cara berpikir. Contohnya : Seseorang mahasiswa yang meniru gaya berpikir dan perilaku dosen yang kagumi.

Simpati, merupakan perasaan peduli dan tertarik terhadap orang lain yang timbul karena memiliki pemahaman atau kesamaan emosi. Contohnya : Ketika seorang mahasiswa memberikan support kepada seorang temannya yang mengalami masalah.

   Keempat faktor di atas sangat berperan penting dalam mendorong terjadinya hubungan sosial di berbagai konteks, baik hubungan interpersonal maupun dalam kelompok masyarakat yang lebih luas.

• Syarat Terjadinya Interaksi Sosial 

   Menurut Soerjono Soekanto, interaksi sosial merupakan dasar dari kehidupan bersama dalam masyarakat. Agar interaksi sosial dapat terjadi, terdapat dua syarat utama, yaitu:

1.Kontak Sosial 

   Kontak sosial adalah hubungan awal yang terjadi ketika seseorang atau kelompok mulai saling berhubungan, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Jenis Kontak Sosial:

• Kontak langsung: Terjadi melalui interaksi fisik atau tatap muka, seperti berjabat tangan atau berbicara langsung.

• Kontak tidak langsung: Terjadi melalui perantara, seperti komunikasi menggunakan media elektronik, surat, atau pihak ketiga.

2.Komunikasi

   Komunikasi adalah proses penyampaian pesan, informasi, atau perasaan dari satu pihak ke pihak lain yang disertai dengan respons atau reaksi.

Elemen komunikasi:

-Pengirim pesan (komunikator)

-Penerima pesan (komunikan)

-Pesan yang disampaikan

-Saluran komunikasi yang digunakan

-Feedback atau tanggapan dari penerima

  Kedua syarat tersebut menjadi elemen dasar yang memungkinkan terjadinya hubungan timbal balik dan saling memengaruhi antara individu atau kelompok dalam masyarakat.

• Bentuk Kontak Sosial  

1.Berdasarkan Cara Terjadinya

-Kontak langsung

   Kontak yang terjadi melalui interaksi fisik atau tatap muka tanpa perantara, misalnya berjabat tangan, berbicara secara langsung, atau bertemu di suatu tempat.

-Kontak tidak langsung

  Kontak yang terjadi melalui media atau perantara, seperti melalui telepon, surat, email, atau aplikasi komunikasi lainnya.

2.Berdasarkan Sifatnya

-Kontak positif

  Kontak yang bertujuan membangun hubungan baik dan kerja sama, misalnya berdiskusi untuk menyelesaikan masalah bersama.

-Kontak negatif

  Kontak yang bersifat merusak hubungan atau menimbulkan konflik, misalnya perselisihan atau pertikaian.

3.Berdasarkan Bentuknya

-Kontak primer

  Kontak yang melibatkan hubungan langsung dengan intensitas tinggi, seperti hubungan antara keluarga atau teman dekat.

-Kontak sekunder

  Kontak yang tidak terlalu intens atau dilakukan melalui perantara, seperti interaksi antara pelanggan dan penjual melalui platform digital.

• Otoritas Dalam Kelompok Sosial

   Menurut Soerjono Soekanto, otoritas dalam kontak sosial merujuk pada kekuasaan atau wewenang yang memengaruhi pola interaksi dalam hubungan sosial. Dalam konteks ini, otoritas dapat menentukan bagaimana kontak sosial berlangsung, baik dari segi bentuk, arah, maupun intensitasnya. Berikut penjelasan lebih rinci:

1.Otoritas Formal

Otoritas yang diatur oleh aturan resmi atau institusi tertentu, seperti hukum, organisasi, atau lembaga pemerintahan. Dalam kontak sosial, pihak yang memiliki otoritas formal biasanya lebih dominan dalam menentukan arah dan bentuk interaksi.

Contoh: Hubungan antara atasan dan bawahan di tempat kerja, interaksi antara guru dan murid di sekolah.

2.Otoritas Informal

Otoritas yang muncul secara alamiah dalam hubungan sosial berdasarkan pengaruh pribadi, pengalaman, atau kepercayaan masyarakat.

Contoh: Pemimpin komunitas lokal yang dihormati karena kebijaksanaannya, interaksi antara senior dan junior dalam kelompok sosial.

Ilustrasi yang menunjukkan contoh otoritas informal dalam sebuah pengaturan komunitas.
Ilustrasi yang menunjukkan contoh otoritas informal dalam sebuah pengaturan komunitas.

3.Otoritas Personal

Otoritas yang dimiliki individu berdasarkan kepribadian, kemampuan, atau prestasi tertentu yang diakui dalam masyarakat.

Contoh: Seorang tokoh masyarakat yang dihormati karena pencapaiannya, pemimpin informal dalam kelompok teman sebaya.

Ilustrasi yang menunjukkan contoh otoritas personal dalam sebuah pengaturan publik.
Ilustrasi yang menunjukkan contoh otoritas personal dalam sebuah pengaturan publik.
 

  Dalam kontak sosial, otoritas memainkan peran penting karena dapat memengaruhi pola komunikasi, pengambilan keputusan, serta bentuk kerja sama atau konflik yang terjadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun