1.Otoritas Formal
Otoritas yang diatur oleh aturan resmi atau institusi tertentu, seperti hukum, organisasi, atau lembaga pemerintahan. Dalam kontak sosial, pihak yang memiliki otoritas formal biasanya lebih dominan dalam menentukan arah dan bentuk interaksi.
Contoh: Hubungan antara atasan dan bawahan di tempat kerja, interaksi antara guru dan murid di sekolah.
2.Otoritas Informal
Otoritas yang muncul secara alamiah dalam hubungan sosial berdasarkan pengaruh pribadi, pengalaman, atau kepercayaan masyarakat.
Contoh: Pemimpin komunitas lokal yang dihormati karena kebijaksanaannya, interaksi antara senior dan junior dalam kelompok sosial.
3.Otoritas Personal
Otoritas yang dimiliki individu berdasarkan kepribadian, kemampuan, atau prestasi tertentu yang diakui dalam masyarakat.
Contoh: Seorang tokoh masyarakat yang dihormati karena pencapaiannya, pemimpin informal dalam kelompok teman sebaya.