Mohon tunggu...
shabrina firdausy
shabrina firdausy Mohon Tunggu... Penulis - Writer - @firdsyshabrina

Hai, aku shabrina, sosok yang menyukai hal baru, traveling dan memanjakan lidah dengan mencoba berbagai kuliner. Melalui traveling dan kuliner, membuat diri ini menjadi tau dan ngerti akan berbagai ciri khas dari tempat yang kita kunjungi dan budaya masyarakat yang pernah kita temui. Welcome to the 'Discover with Shabrina!'

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Demi Incip Kuliner Legendaris India di Little India Bangkok, Sampai Rela Tersesat Bersama Abang Ojol

29 Juli 2023   17:07 Diperbarui: 30 Juli 2023   11:23 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Tapi Roti yang saya maksud di sini beda ya guys sama sebutan Roti di Indonesia. Roti ini berbentuk lingkaran dan pipih. Kalau bingung bayanginnya, bisa lihat gambar yang sudah saya sertakan di atas. Atau bayangin kulit kebab abang-abang aja deh, hampir mirip tapi nggak persis.

sepuluh menit setelah saya menyantap makanan saya, minuman yang saya pesan pun datang. Sebelumnya, sewaktu saya memesan minuman ini, penjualnya sempat mengatakan pada saya bahwa hanya namanya saja 'Black Tea', tetapi Tea nya tidak Black atau berwarna hitam. 

Benar saja, ketika pesanan saya datang warna dari ninuman 'Black Tea' tersebut bukanlah hitam, melainkan berwarna coklat muda yang keruh, seperti teh susu. 

Karena sudah tidak sabar melahap, saya tidak memepedulikan warna, dengan bersemangat saya langsung mencicipi rasa otentik dari 'Indian Black Tea' tersebut, dan rasanya wah, sangat enak dan segar sekali. Kalau menurut saya, rasanya berasa seperti teh susu yang dipadukan dengan rasa rempah atau jahe. 

Saya kurang tau pasti apa saja komposisinya, tetapi ulasan berdasarkan lidah saya seperti itu, sangat unik. Stelah selesai makan, saya pun membayar makanan yang saya beli di kasir. Harganya agak lumayan si, Saya habis sekitar 70 ribu, tapi untuk rasa yang begitu otentik, menurut saya worth it.

Tak lupa karena saya juga seorang Vlogger di channel YouTube saya, sembari makan saya juga mengulas makanan saya hehe. Walaupun sempat menjadi pusat perhatian beberapa pelanggan lain, karena saya datang sendirian dan membuat konten video ulasan sendiri juga. Sedangkan disana banyak pelanggan yang datang bersama pasangan, teman, dan atau keluarga. Selain itu, disana banyak pengunjung asing kho guys.

Dari beberapa ulasan di Internet dan sosial media, Tony's Restaurant ini memang benar-benar legendaris di bangkok, dan tentu saja pegawainya juga lumayan fasih bahasa Inggris, jadi jangan khawatir untuk menerapkan bahasa isyarat ala Thailand ya.

Jangan lupa, kalau sedang mengunjungi Bangkok, Thailand kalian bisa coba datang ke Little India Bangkok dan cobain kuliner di sana ya! Atau mungkin bisa juga datang ke restoran yang saya kunjungi ini, dijamin deh tidak akan menyesal. 

Sebagai bukti, seusai saya mengunggah beberapa hasil jepretan hp saya terkait foto makanan dan restoran tersebut di akun medsos saya sesaat kemudian beberapa teman saya yang merupakan warga lokal Thailand pun memberikan komentar bahwa mereka juga mengakui kalau menu di Tony's Restaurant itu memang luar biasa enak. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun