Agent Adiwiyata Sekolah Alam Matoa, Bagikan cerita dan kesan perjalanan ke Kampung Mati dan TPA Depok.
Fasilitator dan 5 Agent Adiwiyata Sekolah Alam Matoa Depok melakukan perjalanan ke Kampung mati dan TPA Depok pada 28 Mei 2024. Kemudian membagikan pengalaman tersebut kepada seluruh warga Matoa, Kamis (30/05/24)
Ibrahim siswa kelas 5 SD sekaligus Agent Adiwiyata menjelaskan bahwa kondisi Kampung Mati sangat buruk, dan sudah tidak ada lagi rumah yang dihuni.
"Jalanan penuh sampah jadi tidak bisa lagi digunakan, disana banjir belum pernah surut selama 9 bulan." katanya.
Khalif siswa kelas 5 SD sekaligus Agent Adiwiyata menambahkan bahwa jalan disana tidak bisa digunakan, karena kondisi yang buruk dan itu merupakan dampak sampah yang tidak diolah.
"Warga disana tidak bisa menggunakan jalan karena jalannya banjir, sehingga harus menggunakan jalan lain yang lebih jauh untuk berkativitas." katanya.
Nara siswa kelas 6 SD sekaligus Agent Adiwiyata juga memberikan keterangan mengenai Tempat pembuangan sampah akhir (TPA).
"Di Kampung mati tidak terlalu bau sampah, tapi di gunung sampah itu baunya kerasa banget." katanya.
Kania siswa kelas 4 SD yang merupakan Agent Adiwiyata memberikan kesannya, bahwa dengan melihat kondisi buruk yang disebabkan oleh sampah mengantarkan pelajaran dan semangat untuk peduli pada sampah.
"Perjalanan ke Kampung mati dan gunung sampah membuat kita ingat untuk tidak membuang sampah sembarang lagi. Jangan membuang sampah sembarangan dan sampah plastiknya dibawa kerumah." jelasnya.
Perjalanan ini dilakukan untuk melihat langsung bagaimana kondisi TPA (Tempat Pembuangan Akhir) dan penyebab Kampung Mati.
 (Shabrina Alamsyah)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H