A. Karl H. Marx
Pemikiran utama Karl Marx pertama yaitu dialektika Marx. Istilah dialektika berasal dari Bahasa Yunani, yaitu “Dialego” yang artinya pembalikan atau pembatahan. Dialektika ini berguna untuk memahami kenyataan dalam suatu metode.
Menurut Marx, kenyataan dapat berkembang dengan adanya proses dialektika. Dan kesadaran atau dunia ide itu sendiri merupakan perwujudan dari dunia realitas.
Lalu pemikiran Marx yang selanjutnya ialah Materialisme Historis. Materialisme historis merupakan bentuk kehidupan masyarakat yang berlandasan materi. Pada pemikiran kali ini, terdapat beberapa asumsi dasar, yang pertama :
- Kondisi sosial yang menentukan kesadaran masyarakat
- Cara berpikir manusia ditentukan dengan cara mereka memainkan pekerjaan
- Kekuatan produksi material/kerja terletak pada alat-alat, mesin-mesin,dll yang dipakai untuk memenuhi kebutuhan manusia
- Hubungan-hubungan produksi bergantung kepada wilayah kekuatan material produksi/ kerja.
- Sejarah masyarakat sampai sekarang ini adalah sejarah perjuangan kelas, menurut Karl H. Marx
Pemikiran Marx lainnya adalah Materialisme Dialektis. Definisi pemikiran ini ialah interpretasi atas segala fenomena alam yang terjadi berlandasan materi. Materialisme dialektis memiliki asumsi dasar yaitu:
- Benda adalah suatu kenyataan pokok, jadi kenyataan itu memang benar objektif dan tidak sekedar berada pada kesadaran manusia saja,
- Pengetahuan realitas secara langsung tergabung dengan kesadaran manusia.
Asas dari materialisme dialektis yaitu ada gerak, berelasi/berhubungan, perubahan dari kuantitatif, dan sebaliknya, serta kontradiksi.
Kerangka struktur masyarakat menurut Marx, yaitu:
- Suprastruktur (politik, sosial, budaya, filsafat, agama, Pendidikan, kesenian)
- Infrastruktur (ekonomi/relasi produksi dan alat-alat produksi) Determinisme ekonomi
MANUSIA? Menurut Marx manusia itu adalag subjek dan juga objek. Manusia terbagi menjuadi 2 yaitu ada borjuis dan juga proletar. Lalu berkembang menjadi masyarakat komunis primitive, feudal, borjuis, kapitalis, sosialisme, dan yang terakhir masyarakat komunis/masyarak yang ideal, menurut Marx.
Pemikiran Marx selanjutnya yaitu Alienasi (keterasingan diri manusia). Menurut Karl Marx, alienasi ialah manusia yang tidak mengalami diri mereka sebagai subjek/pelaku saat mereka menguasai realitas/alam/benda dan juga mengakui bahwa dirinya asing sebagai manusia. Alienasi ini sendiri dapat mebuat manusia secara pasif dan reseptif sebagai pelaku atau subjek yang terpisah dari objek.
Pemikiran yang selanjutnya ialah sosialisme. Menurut Marx, sosialisme ini merupakan jalan keluar suatu konflik antara eksistensi dan esesnsi, antara objektifikasi dan penegasan diri, antara kebebasan & keterikatan, antara individu & spesies pada manusia maupun alam.
Sosialisme ini juga merupakan paham yang di mana hak miliki pribadi dan pendistribusiannya dapat dikontrol secara Bersama atau komunitas dan bukan hanya pribadi saja.
Lalu pemikiran utama Marx yang terakhir ialah Komunisme dan sosialisme. Sosialisme mempunyai sifat yang utopis atau hanya sekedar teori/mimpi tanpa adanya Tindakan. Sedangkan komunisme yang dibawakan oleh Marx ini adalah sosialisme yang memiliki Tindakan dan diwujudkan.
Kaum komunis Karl Marx menyatakan bahwa jalan revolusi adalah jalan dimana kaum proletary dapat merebut sumber-sumber produksi dan dapatr mengakhiri kapitalisme sehingga mampu menuju era hidup Bersama dalam komunitas kemakmuran bersaama. Dengan ini dapat disebutkan sebagai masyarakat komunis tanpa adanya kelas.
B. David Émile Durkheim
Tokoh sosiolog ini terkenal dengan 3 hal ini yaitu, Fakta sosial, solidaritas dan tipe struktur sosial, dan bunuh diri, anomi dan integrasi masyarakat.
Fakta sosial, menurut Durkheim sosiologi adalah ilmu dari fakta sosial. Fakta sosial itu sendiri dapat dilihat dari struktur dan juga institusi sosial yang bersifat koersif, eksternal, menyebar dan terpisah di luar individu. Sehingga fakta sosial adalah kenyataan yang mempunyai karakteristik atau ciri khusus mengenai tata cara bertindak, berpikir, dan meraskan yang terjadi di luar individu yang diterapkan dengan kekuatan koersif.
Fakta sosial terbagi menjadi 2, yaitu :
- Fakta sosial material adalah sesuatu yang dapat disimak, ditangkap, dan diamati, yang merupakan bagian dari dunia nyata untuk mengatur individu itu sendiri. Contohnya seperti, masyarakat (masjid, gereja, negara, dan lain-lain,
- Fakta sosial non material adalah hal yang dianggap nyata/eksternal dan bersifat intersubyektif yang hanya muncul karena kesadaran manusia. Contohnya adalah norma, nilai, moralitas, dan lain-lain.
Solidaritas Sosial, mengacu kepada karyanya yang berjudul “The Division of Labor in Society”. Menurutnya pembagian kerja dapat membuat suatu perubahan dalam struktur sosial dari solidaritas mekanik ke organik. Masyarakat juga berkemabang dari masyarakat sederhana ke modern.
Masyarakat sederhana mengembangkan solidaritas sosial mekanik dan masyarakat modern mengembangkan solidaritas sosial organic. Ada beberapa perbedaan antara solidaritas mekanik dan organic, antara lain sebagai berikut:
Dari perbedaan di atas, maka diperlukannya konsensus intelektual dan moral untuk menciptakan keteraturan sosial yang integratif dan harmonis dalam pembagain kerja.
Bunuh Diri/ Suicide, terdapat dalam karyanya Durkheim yaitu Suicede (1897). Kasus bunuh diri adalah fakta sosial yang bersangkutan dengan nilai, norma, aturan, dan agama yang hidup di masyarakat. Suicide dapat terjadi akibat renggangnya atau terlalu eratnya solidaritas sosal. Bunuh diri ada 4 macam, yaitu:
- Bunuh diri egoistik, dimiliki oleh individu yang introvert dan individualis. Individu disini dapat bunuh diri akibat kebutuhan pribadinya tidak dapat terpenuhi sehiangga mengalami depresi dan akhirnya melakukan tindakan bunuh diri. Hal ini dapat terjadi akibat rendahnya integrasi sosial.
- Bunuh diri altruistik, bahwa kepentingan kelompok lebih penting daripada kepentingan pribadinya, yang dimana dipercaya jika melakukan bunuh diri dapat menciptakan kebaikan untuk kelompok sosial atau masyarakat tersebut. Contohnya seperti seorang tentara yang rela mati untuk negaranya, bo bunih diri atas nama jihad, dan sebagainya.
- Bunuh diri anomik, terjadinya akibat kehilangan nilai, norma, cita-cita dalam hidup individu dan menimbulkan kebimbangan dalam dirinya. Karena hidupnya tidak terarah plagi makai a memutuskan untuk bunuh diri. Contoh: mendadak jatuh miskin.
- Bunuh diri fatalistic, bunuh diri ini kebalikan dari bunuh diri anomik. Bunuh diri ini terjadi akibat terlalu banyaknya tekanan untuk menggapai cita-cita, nilai, norma, dll yang terdapat pada hidup individu tersebut sehingga ia mengalami tekanan sosial yang tinggi dan akhirnya individu tersebut menyerah dan melakukan tindakan bunuh diri. Contoh: meningkatnya popularitas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H