Mohon tunggu...
Shabrina Alifia Nadhira
Shabrina Alifia Nadhira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Jakarta

sosial

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penjelasan Berbagai Macam Pemikiran Para Sosiolog Klasik

14 September 2022   08:33 Diperbarui: 14 September 2022   08:46 466
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lalu pemikiran utama Marx yang terakhir ialah Komunisme dan sosialisme. Sosialisme mempunyai sifat yang utopis atau hanya sekedar teori/mimpi tanpa adanya Tindakan. Sedangkan komunisme yang dibawakan oleh Marx ini adalah sosialisme yang memiliki Tindakan dan diwujudkan. 

Kaum komunis Karl Marx menyatakan bahwa jalan revolusi adalah jalan dimana kaum proletary dapat merebut sumber-sumber produksi dan dapatr mengakhiri kapitalisme sehingga mampu menuju era hidup Bersama dalam komunitas kemakmuran bersaama. Dengan ini dapat disebutkan sebagai masyarakat komunis tanpa adanya kelas.

B. David Émile Durkheim

Tokoh sosiolog ini terkenal dengan 3 hal ini yaitu, Fakta sosial, solidaritas dan tipe struktur sosial, dan bunuh diri, anomi dan integrasi masyarakat.

Fakta sosial,  menurut Durkheim sosiologi adalah ilmu dari fakta sosial. Fakta sosial itu sendiri dapat dilihat dari struktur dan juga institusi sosial yang bersifat koersif, eksternal, menyebar dan terpisah di luar individu. Sehingga fakta sosial adalah kenyataan yang mempunyai karakteristik atau ciri khusus mengenai tata cara bertindak, berpikir, dan meraskan yang terjadi di luar individu yang diterapkan dengan kekuatan koersif.

Fakta sosial terbagi menjadi 2, yaitu :

  • Fakta sosial material adalah sesuatu yang dapat disimak, ditangkap, dan diamati, yang merupakan bagian dari dunia nyata untuk mengatur individu itu sendiri. Contohnya seperti, masyarakat (masjid, gereja, negara, dan lain-lain,
  • Fakta sosial non material adalah hal yang dianggap nyata/eksternal dan bersifat intersubyektif yang hanya muncul karena kesadaran manusia. Contohnya adalah norma, nilai, moralitas, dan lain-lain.

Solidaritas Sosial, mengacu kepada karyanya yang berjudul “The Division of Labor in Society”. Menurutnya pembagian kerja dapat membuat suatu perubahan dalam struktur sosial dari solidaritas mekanik ke organik. Masyarakat juga berkemabang dari masyarakat sederhana ke modern. 

Masyarakat sederhana mengembangkan solidaritas sosial mekanik dan masyarakat modern mengembangkan solidaritas sosial organic. Ada beberapa perbedaan antara solidaritas mekanik dan organic, antara lain sebagai berikut:

Dokpri
Dokpri

Dari perbedaan di atas, maka diperlukannya konsensus intelektual dan moral untuk menciptakan keteraturan sosial yang integratif dan harmonis dalam pembagain kerja.

Bunuh Diri/ Suicide, terdapat dalam karyanya Durkheim yaitu Suicede (1897).  Kasus bunuh diri adalah fakta sosial yang bersangkutan dengan nilai, norma, aturan, dan agama yang hidup di masyarakat. Suicide dapat terjadi akibat renggangnya atau terlalu eratnya solidaritas sosal. Bunuh diri ada 4 macam, yaitu:

  • Bunuh diri egoistik, dimiliki oleh individu yang introvert dan individualis. Individu disini dapat bunuh diri akibat kebutuhan pribadinya tidak dapat terpenuhi sehiangga mengalami depresi dan akhirnya melakukan tindakan bunuh diri. Hal ini dapat terjadi akibat rendahnya integrasi sosial.
  • Bunuh diri altruistik, bahwa kepentingan kelompok lebih penting daripada kepentingan pribadinya, yang dimana dipercaya jika melakukan bunuh diri dapat menciptakan kebaikan untuk kelompok sosial atau masyarakat tersebut. Contohnya seperti seorang tentara yang rela mati untuk negaranya, bo bunih diri atas nama jihad, dan sebagainya.
  • Bunuh diri anomik, terjadinya akibat kehilangan nilai, norma, cita-cita dalam hidup individu dan menimbulkan kebimbangan dalam dirinya. Karena hidupnya tidak terarah plagi makai a memutuskan untuk bunuh diri. Contoh: mendadak jatuh miskin.
  • Bunuh diri fatalistic, bunuh diri ini kebalikan dari bunuh diri anomik. Bunuh diri ini terjadi akibat terlalu banyaknya tekanan untuk menggapai cita-cita, nilai, norma, dll yang terdapat pada hidup individu tersebut sehingga ia mengalami tekanan sosial yang tinggi dan akhirnya individu tersebut menyerah dan melakukan tindakan bunuh diri. Contoh: meningkatnya popularitas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun