Mohon tunggu...
Fadli A
Fadli A Mohon Tunggu... Freelancer - pencatat arloji

Demi masa, sesungguhnya manusia berada dalam kerugian,

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tetap Cerdas Saat Pandemi, IndiHome Bertumbuh Pesat dari Kita untuk Kita

16 Juli 2022   23:47 Diperbarui: 17 Juli 2022   00:01 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Dua tahun berlalu sejak pertama kali kasus Covid-19 menginfeksi dua orang asal depok pada tanggal  2 Maret 2020 pemerintah mengambil langkah antisipasi penyebaran Covid-19. Pertama Presiden Joko Widodo mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 21 tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). 

Selang setahun kemudian 11 Januari 2021 pemerintah kembali mengeluarkan aturan untuk menekan angka penyebaran Covid-19 di sejumlah kawasan, sampai dengan tingkat kecamatan, dengan memberlakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Dua upaya tersebut, tentunya berkonsekuensi pada aktivitas seluruh komponen masyarakat, termasuk seluruh aktivitas pendidikan. Sektor penting yang menopang peradaban bangsa. Sekolah dan kampus tempat menempa calon pemimpin dimasa depan pun terhentak dengan kondisi tersebut dan yang mengejutkan pembatalan penyelenggaraan ujian nasional.

Tanggal 24 Maret 2020, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim berujar setelah kami pertimbangkan dan diskusikan dengan Bapak Presiden dan juga instansi di luar, kami di Kemendikbud telah memutuskan untuk membatalkan ujian nasional di tahun 2020. 

Tidak ada yang lebih penting daripada keamanan dan kesehatan siswa dan keluarganya.  

Akan tetapi, dengan kondisi tersebut, bukan berarti dunia pendidikan menyerah lantas berhenti total. Berbagai upaya dilakukan sekolah dan kampus melalui inovasi penggunaan teknologi informasi dengan jaringan internet supaya kegiatan belajar mengajar tetap berjalan. 

Sejumlah model pembelajaran dilakukan mulai dari tatap muka virtual dengan zoom, google meet, tugas lewat Whatsapp, google classroom, semua upaya tersebut untuk mencerdaskan anak bangsa. Untuk yang ponselnya terbatas para guru tetap memperkenankan siswa belajar melalui ponsel orangtuanya. 

Bisa dikatakan pada saat pandemi, sekolah memberikan ruang yang lebih fleksibel dalam kegiatan belajar mengajar.

Sebagai orang tua, terasa benar Manfaat Internet IndiHome. Anak-anak tetap dapat belajar melalui zoom atau gmeet kemudian tugas tugas yang dilaksanakan pun lebih variatif, menggunakan gambar, infografis, youtube, Quizz dan kahoot yang kesemuanya itu bergantung pada internet.

Dua anak saya pada saat itu, kelas 1 SD dan 2 SD, mereka full belajar dirumah, setiap pagi mereka beraktivitas layaknya akan berangkat sekolah, menggunakan seragam sekolah sesuai jadwal yang ditentukan, menyiapkan tas buku pelajaran. Tepat jam 7 mereka siap didepan layar ponsel ibunya, bergantian dengan adiknya yang jadwalnya siang. 

Sejak tahun 2018 memang kami sudah pasang IndiHome bahkan dikomplek awalnya hanya kami sendiri yang baru pasang. 

Masuk pertengahan pandemi, bulan Juni 2020 tetangga mulai bertanya pada kami dan mau pasang IndiHome, bertanya biaya bulanan, kecepatannya, bisa untuk tv tidak. Alhamdulillah kini hampir 90% penghuni komplek sudah pasang IndiHome.

Nah, dari situ baru disadari, pada saat pandemi IndiHome memberikan ”Manfaat Tak Terbatas Internetnya Untuk Indonesia" menunjang berbagai aktivitas yang dapat dilakukan dirumah selain untuk komunikasi dan bermedia sosial, berbagai aktivitas bisnis, jual beli, trading saham, rapat, sekolah, dan hal kreatif lainnya bisa dilakukan dari rumah dengan internet IndiHome.

Selalu ada hikmah dibalik musibah dan selalu ada peluang ditengah keterbatasan. Dengan internet, akhirnya muncul ide - ide kreasi berbagai metode belajar ditengah pandemi, dari sisi bisnis pun IndiHome bertumbuh dengan cepat. 

Dilansir dari money.kompas.com, direktur utama Telkom Indonesia Ririek Adriansyah mengatakan, tahun 2020 merupakan tahun yang sangat menantang dan penuh dinamika bagi Indonesia akibat adanya pandemi Covid-19 yang melanda hampir seluruh dunia dan masih hingga kini.

Menurut Ririek, kondisi ini berdampak positif bagi perusahaan di mana IndiHome mencatat kenaikan pendapatan signifikan sebesar 21,2 persen menjadi Rp 22,2 triliun, wow fantastis sekali BUMN kita. Keuntungan ini tentunya tak semata-mata untuk perusahaan, keuntungan ini dari kita kembali untuk kita. 

Karena dari keuntungan tersebut tentunya ada yang tercatat menjadi APBN bagi rakyat Indonesia. 

Kini Indonesia perlahan mulai bangkit, sejumlah aktivitas pun mulai kembali normal. Sekolah sudah melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka. Dunia kerja sudah kembali melaksanakan aktivitas kantornya 100 %.

Uniknya, jika sebelum pandemi, kita terbiasa untuk selalu bertemu untuk melaksanakan aktivitas, seperti bekerja, menonton konser, rapat, belajar, reuni dan aktivitas lainnya. 

Kini ada pilihan lain seperti mobil Hybrid bisa pakai bensin atau baterai, kini aktivitas kita pun kini mengenal istilah "hybrid", yakni luring dan daring. Bisa hadir langsung ke lokasi atau boleh juga koq tetap dirumah saja hadir secara virtual tentunya menggunakan jaringan internet IndiHome.

Sumber :

https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2020/03/mendikbud-terbitkan-se-tentang-pelaksanaan-pendidikan-dalam-masa-darurat-covid19

https://money.kompas.com/read/2021/04/30/060256926/kebutuhan-internet-selama-pandemi-meningkat-pendapatan-telkom-grup-tumbuh?page=all

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun