Mohon tunggu...
Shabira Sakina Nisa
Shabira Sakina Nisa Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Content Writer Freelance

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kapal China Diduga Lakukan Provokasi di Wilayah Filipina

29 April 2023   10:44 Diperbarui: 29 April 2023   10:55 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

The Philippine Coast Guard (PCG) mengatakan dua kapalnya terlibat dalam tabrakan dengan angkatan laut China di Laut China Selatan yang disengketakan.

Filipina menuduh Chinese Coast Guard (CCG) melakukan manuver berbahaya di Second Thomas Shoal.

"Insiden pertama terjadi ketika sebuah kapal angkatan laut China memasuki wilayah Filipina dan bertemu dengan kapal penjaga pantai pada 21 April 2023," ujar PCG pada Jumat, 28 April 2023. Insiden itu terjadi di Kepulauan Spratly, yang juga dikenal sebagai Pulau Thitu.

Menurut Filipina, konfrontasi dimulai ketika sebuah kapal perang Tiongkok memerintahkan pangkalan Filipina untuk pergi. 

Pangkalan Cina juga menggertak bahwa Filipina bisa mendapat masalah jika tidak patuh.

Kapal PCG Filipina mengatakan mereka "tidak mundur dan menanggapi dengan menegaskan hak mereka untuk melakukan operasi di laut teritorial Pulau Pag-asa."

Insiden kedua terjadi dua hari kemudian di dekat Toista Thomas Shoal, yang dikenal sebagai Ayungin Shoal di Filipina.

Selama insiden tersebut, PCG mencegat dua kapal CCG yang "menampilkan taktik agresif".

Salah satu kapal China diduga melakukan manuver berbahaya, menjaga jarak berbahaya hanya 50 yard (46 meter), ujar PCG. 

"Manuver ini menimbulkan ancaman serius bagi keselamatan kapal Filipina dan awaknya," ujar pernyataan itu.

PCG mengumumkan bahwa pada 18 hingga 24 April 2023 selama misi berlangsung, mereka mengidentifikasi lebih dari 100 kapal yang diduga milik Angkatan Laut China di zona ekonomi eksklusif (ZEE) Filipina, Hindustan Times melaporkan.

Hal ini semakin memperburuk hubungan keamanan antara China dan Filipina. Filipina sendiri kerap memprotes aktivitas kapal China yang memasuki wilayah Filipina, khususnya di Laut China Selatan.

Pada Februari 2023, Penjaga Pantai Filipina melaporkan bahwa kapal mitra Tiongkok menargetkan salah satu kapalnya dengan "laser militer" untuk mendukung pengerahan pasukan di perairan yang disengketakan. Laser membutakan kru selama operasi.

Menurut Al Jazeera, China mengklaim hampir seluruh Laut China Selatan dan telah mengabaikan putusan pengadilan internasional yang diajukan oleh Filipina.

Menurut putusan internasional, China tidak memiliki dasar sejarah untuk mengklaim hampir seluruh Laut China Selatan.

Keputusan itu juga menemukan bahwa tindakan China melanggar beberapa pasal Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut (UNCLOS) terkait keselamatan maritim dan navigasi di laut setelah insiden Scarborough Shoal pada tahun 2012 lalu.

Selain Filipina, negara-negara seperti Vietnam, Malaysia dan Brunei, serta Taiwan juga memiliki klaim atas Laut China Selatan yang tidak sesuai dengan China. Filipina sendiri tampaknya menganggap serius provokasi China.

Pasalnya, Filipina memperkuat hubungan militernya dengan Amerika Serikat (AS) dengan memperbanyak basis militer.

Filipina sering mengutip masalah Laut Cina Selatan sebagai masalah keamanan utama bagi negara tersebut. ***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun