Hal ini semakin memperburuk hubungan keamanan antara China dan Filipina. Filipina sendiri kerap memprotes aktivitas kapal China yang memasuki wilayah Filipina, khususnya di Laut China Selatan.
Pada Februari 2023, Penjaga Pantai Filipina melaporkan bahwa kapal mitra Tiongkok menargetkan salah satu kapalnya dengan "laser militer" untuk mendukung pengerahan pasukan di perairan yang disengketakan. Laser membutakan kru selama operasi.
Menurut Al Jazeera, China mengklaim hampir seluruh Laut China Selatan dan telah mengabaikan putusan pengadilan internasional yang diajukan oleh Filipina.
Menurut putusan internasional, China tidak memiliki dasar sejarah untuk mengklaim hampir seluruh Laut China Selatan.
Keputusan itu juga menemukan bahwa tindakan China melanggar beberapa pasal Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut (UNCLOS) terkait keselamatan maritim dan navigasi di laut setelah insiden Scarborough Shoal pada tahun 2012 lalu.
Selain Filipina, negara-negara seperti Vietnam, Malaysia dan Brunei, serta Taiwan juga memiliki klaim atas Laut China Selatan yang tidak sesuai dengan China. Filipina sendiri tampaknya menganggap serius provokasi China.
Pasalnya, Filipina memperkuat hubungan militernya dengan Amerika Serikat (AS) dengan memperbanyak basis militer.
Filipina sering mengutip masalah Laut Cina Selatan sebagai masalah keamanan utama bagi negara tersebut. ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H