Bahasa Muna sebagai warisan budaya
Suatu bahasa tidak lepas dari budaya, begitu pula sebaliknya. Budaya dipercaya mempengaruhi bahasa yang ada di masyarakat, sedangkan bahasa dipergunakan untuk melestarikan budaya yang ada. Hubungan timbal balik antara bahasa dan budaya menjadikan keduanya sebagai satu kesatuan yang sulit dipisahkan.Â
Bahasa dapat menjadi cerminan dari budaya yang ada pada suatu masyarakat. Fakta bahwa Bahasa Muna telah dipergunakan sejak tahun 4000 SM dapat menjadi tumpuan berpikir kita dalam membantu mencari tahu bagaimana budaya masyarakat Muna dapat diwariskan secara turun temurun hingga saat ini.Â
Dengan demikian secara tidak langsung bahasa pada suatu masyarakat juga dipengaruhi oleh budaya pada masyarakat tersebut. Perubahan - perubahan yang terjadi di masyarakat sosial secara tidak langsung memberi dampak pada cara masyarakat memahami suatu bahasa.
Bahasa tidak hanya sebagai identitas, melainkan sebuah warisan budaya yang harus senantiasa dijaga dan dilestarikan. Bahasa merupakan suatu unsur dari kebudayaan yang mendukung budaya dalam suatu masyarakat tetap hidup sehingga keduanya tidak dapat dipisahkan. Pada masyarakat Muna sendiri, terjadi akulturasi dalam penggunaan bahasa yang menyangkut prosesi adat, politik, sosial dan ekonomi seiring dengan perubahan waktu. Â
Seiring dengan bertambahnya usia, saya menemukan beberapa kosakata Bahasa Muna yang mirip dengan kosakata dari bahasa lain. Misalnya, untuk rokok orang Muna menyebutnya sebagai "tabhako" sedangkan di Jepang rokok umumnya disebut "tabako" atau "tobacco". Kesamaan ini memunculkan pemikiran "beberapa kosakata seperti nama benda dibawa dan diperkenalkan oleh orang luar".Â
Jika memang demikian, maka rokok yang saat ini beredar di masyarakat Muna pertama kali dibawa dan diperkenalkan oleh orang Jepang pada saat Jepang menjajah kerajaan Muna. Namun, hal ini merupakan pemikiran pribadi saya sebagai acuan bahwa selain merupakan cerminan budaya, bahasa juga mencerminkan dan merekam jejak sejarah suatu daerah. Untuk itu, penting bagi kita merawat dan melestarikan bahasa daerah kita masing- masing demi terjaganya keberagaman baik itu sejarah maupun budaya bangsa Indonesia sebagai warisan luhur yang menjadi ciri khas bangsa di mata dunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H