Mohon tunggu...
Shabicka Ammany Maskur
Shabicka Ammany Maskur Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

brace yourself

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Agrowisata: Solusi untuk Lahan Pertanian yang Kian Menyempit

24 Juni 2021   23:28 Diperbarui: 25 Juni 2021   06:25 815
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Di dalam agrowisata, antara pariwisata dan pertanian saling mengisi dan menunjang dalam meningkatkan sektor tersebut, serta dapat meningkatkan devisa komoditi non migas. Sebagai negara dengan sektor pertanian yang mendominasi, upaya peningkatan usaha pertanian dapat ditingkatkan secara terencana, hal ini merupakan potensi kuat yang dapat dikembangkan sebagai daya tarik yang dapat dinikmati oleh masyarakat sebagai wisatawan (Utama, 2015). Beberapa potensi yang dapat dikembangkan dalam agrowisata di antaranya yaitu perkebunan, tanaman pangan atau hortikultura, peternakan, dan juga perikanan.

Potensi pertama yang dapat dikembangkan dalam agrowisata yaitu perkebunan dan pertanian. Sektor ini sangat berpotensi untuk dikembangkan karena di dalamnya terdapat kegiatan yang saling berkaitan, mulai dari pembibitan, penanaman, pemanenan, hingga pengolahan hasil perkebunan seperti padi, kakao, kopi, dan karet yang dapat dilakukan oleh wisatawan. Potensi kedua yang dapat dikembangkan dalam agrowisata yaitu tanaman pangan atau hortikultura. Hortikultura meliputi tanaman buah-buahan, sayur-sayuran, dan tanaman herbal. Kegiatan pada potensi hortikultura ini juga sama halnya seperti di sektor perkebunan. 

Di dalam potensi hortikultura ini pun diciptakan kondisi yang alami dan memperhatikan keindahan alaminya agar wisatawan merasakan suasana alami dengan kearifan lokal (Romadhon et al., 2015). Potensi ketiga yaitu peternakan. Potensi peternakan dapat berupa kegiatan seputar pemeliharaan ternak seperti pemberian pakan, memandikan ternak, membersihkan kandang ternak, pengolahan hasil ternak, hingga atraksi hewan ternak. Namun, sampai saat ini sektor peternakan dalam agrowisata belum memiliki standar khusus mengenai jenis atraksi hewan ternak yang tersedia (Rosita & Pratama, 2016). Meskipun demikian, hewan ternak yang umum terdapat di agrowisata yaitu ayam, kambing, sapi, dan domba. Potensi selanjutnya yang dapat dikembangkan dalam agrowisata yaitu perikanan. 

Pada sektor perikanan dapat dilakukan kegiatan berupa pemeliharaan, budidaya dan penangkapan. Pada sektor ini meliputi budidaya ikan air tawar, budidaya ikan air payau, dan juga budidaya ikan air asin. Selain itu, masih banyak potensi lain yang dapat dikembangkan dalam agrowisata. Adanya banyak potensi yang dimiliki oleh alam Indonesia menjadi suatu hal yang dapat dimanfaatkan secara bijaksana oleh masyarakat sekitar dan juga pemerintah setempat dalam mengembangkan wisata berbasis alam dan pelestarian lingkungan ini.

Manfaat Agrowisata

Agrowisata memiliki beberapa manfaat yang dapat dirasakan secara langsung, baik itu oleh wisatawan, masyarakat sekitar desa, dan juga pemerintah setempat. Manfaat dari agrowisata yaitu sebagai wadah untuk menyebarluaskan berbagai teknologi pertanian dalam arti luas kepada wisatawan, melestarikan lingkungan, meningkatkan pendapatan dan membuka lapangan pekerjaan baru untuk masyarakat sekitar, meningkatkan nilai keindahan pada lingkungan sekitar, dan sebagai sarana edukasi (Mayasari & Ramdhan, 2013).

 Agrowisata dapat meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar, baik yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam agrowisata (Handayani, 2016). Masyarakat yang tidak terlibat secara langsung dalam kegiatan agrowisata dapat meningkatkan penghasilannya dengan membuka rumah makan di sekitar lokasi agrowisata dan menyediakan angkutan ke lokasi agrowisata. Selain itu, manfaat lain dari agrowisata yaitu sebagai sarana dan solusi untuk lahan pertanian yang kian menyempit, serta merupakan bentuk dari pertanian berkelanjutan. Beberapa agrowisata yang ada di Indonesia yaitu Kebun Durian Warso Farm di Bogor, Agrowisata Rancabali di Bandung, Agrowisata Keboen Nogo Bululawang di Malang, Agrowisata Payangan di Bali, dan Agrowisata Sido Muncul di Semarang.

Simpulan

Agrowisata merupakan solusi yang baik untuk permasalahan lahan pertanian yang kian menyempit. Di dalam agrowisata terdapat beberapa jenis potensi alam yang dikembangkan dan menjadi daya tarik untuk wisatawan, mulai dari sektor pertanian, perkebunan, hortikultura, peternakan, hingga perikanan. selain itu, agrowisata memiliki manfaat seperti sarana edukasi, melestarikan lingkungan, dan meningkatkan pendapatan masyarakat.  

Daftar Pustaka

Handayani, S. (2016). Agrowisata Berbasis Usahatani Padi Sawah Tradisional Sebagai Edukasi Pertanian (Studi Kasus Desa Wisata Pentingsari). Habitat, 27(3), 133–138. https://doi.org/10.21776/ub.habitat.2016.027.3.15

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun