Mohon tunggu...
Mesha Christina
Mesha Christina Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengumpul kepingan momen.

Menulis juga di blog pribadi www.shalluvia.com || Kadang jalan-jalan, kadang baca buku, kadang menulis, dan yang pasti doyan makan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Gerbang Menuju Sejahtera yang Diciptakan Trisno Itu Bernama Desa Menari

30 Agustus 2023   19:44 Diperbarui: 5 September 2023   12:35 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Trisno sebagai pendiri Desa Menari sedang membuka diskusi dengan para mahasiswa (dok. IG kangtris_desamenari)

Jauh sebelum desa wisata bermunculan di berbagai daerah Indonesia sebagai wujud pariwisata alternatif dan ekonomi kreatif, di kaki Gunung Telomoyo Jawa Tengah telah ada sebuah desa wisata yang mulai dirintis sejak tahun 2012. Desa wisata tersebut ialah Dusun Tanon, yang berada di Desa Ngrawan, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang.

Impian yang Bukan Sekadar Mimpi di Siang Bolong

Berawal dari mimpi seorang Trisno, pemuda pertama di dusunnya yang berhasil meraih gelar sarjana. Usai menamatkan pendidikan di Jurusan Sosiologi Universitas Muhammadiyah Surakarta, pemuda kelahiran 12 Oktober 1981 itu merasa harus kembali ke tempat kelahirannya yang memiliki tingkat kemiskinan di atas rata-rata.

Trisno yang sehari-hari akrab disapa sebagai Kang Tris tersebut memiliki mimpi agar para pemuda di desanya tak lagi menjadi buruh di tempat lain. Ia ingin mereka bisa berdikari di tempat asalnya sendiri. Sebagian besar penduduk Dusun Tanon bermata pencaharian sebagai peternak sapi perah dan petani. Namun, Trisno ingin membuat perubahan, dengan lebih memilih fokus mengembangkan dusunnya supaya beralih di bidang pariwisata.

Ia menawarkan serta mengajak para warga untuk sadar wisata dengan mengolah dan mengembangkan dusun mereka menjadi sebuah destinasi wisata. Desa wisata rintisan Trisno awalnya bernama Desa Wisata Tanon, tetapi rupanya di kabupaten lain ada nama daerah yang sama dan sudah tersohor sebagai tempat wisata juga. Orang-orang yang ingin ke Desa Wisata Tanon juga tak jarang keliru haluan.

Branding Baru Menjadi Desa Menari

Lantas, usaha untuk membuat branding baru pun dilakukan Trisno. Hingga kemudian, munculah nama Desa Menari. Nama tersebut dirasa pas dan lebih menunjukkan karakter Tanon sebagai dusun dengan warganya yang telah turun-temurun menjadi pelaku dan pelestari kesenian tari. Menari juga merupakan sebuah akronim dari "Menebar Harmoni Merajut Inspirasi Menuai Memori".

Selain itu, nama Desa Menari lebih mudah dikenal dan dikenang dalam memori orang yang pernah singgah. Para wisatwan yang berkunjung ke Desa Menari akan disajikan berbagai kesenian, di antaranya adalah Tari Topeng Ayu, Kuda Debog, Kuda Kiprah, serta Warok Kreasi yang dibawakan oleh warga setempat dari berbagai kalanngan usia, orang tua hingga anak-anak.

Dalam tiga tahun awal perjalanannya, desa wisata yang dirintis oleh Trisno itu telah menghasilkan pundi-pundi rupiah yang mencapai hingga 250 juta. Jumlah tersebut belum termasuk pendapatan perorangan yang dihasilkan dari penjualan produk mereka. Sudah dipastikan, dengan keberadaan Desa Menari maka akan mampu meningkatkan perekonomian dan menyejahterakan warga setempat, karena kemudian muncul pasar tiban yang menjual berbagai produk olahan berbasis susu sapi.

SATU Indonesia Awards Membuat Trisno Kian Semangat Mengembangkan Desa Wisata

Desa Menari menjadi kian dikenal di mana-mana. Banyak wisatawan yang datang, baik secara pribadi ataupun berombongan. Kemajuan pesat inilah yang membuat Astra Indonesia terpikat untuk menjadikan dusun itu sebagai kampung binaannya dalam program Kampung Berseri Astra (KBA) pada akhir tahun 2016 lalu.

Sebuah kegiatan yang dutawarkan dalam paket wisata di Desa Menari (dok. IG kangtris_desamenari)
Sebuah kegiatan yang dutawarkan dalam paket wisata di Desa Menari (dok. IG kangtris_desamenari)

Berkat kerja keras, keteguhan tekad, serta kegigihan Trisno dalam mewujudkan mimpi supaya dusunnya terlepas dari label miskin tersebut, ia lantas juga mendapat apresiasi dari Astra, dengan menjadi salah satu penerima SATU Indonesia Awards tahun 2023 ini.

Trisno yakin, kunjungan wisatawan ke Desa Menari akan lebih meningkat lagi di masa-masa mendatang, mengingat kini desa wisata sudah menjadi sebuah wisata alternatif yang digemari oleh para wisatawan. Ia pun terus berinovasi dengan menyajikan berbagai kegiatan baru, salah satunya yang sekarang sedang dalam proses perancangan, yaitu wisata peternakan.

Anak Muda Indonesia Harus Berani Take Action untuk Kemajuan Daerahnya

Pemuda seperti Trisno ini sudah selayaknya menjadi teladan bagi para anak muda Indonesia di mana saja berada, bahwa dalam kondisi seburuk apa pun lingkungan sekitarnya, kita dapat membuat perubahan yang bisa bermanfaat untuk banyak orang. Asalkan, ada niat dan tentunya harus take action juga.

Hal tersebut sejalan dengan harapan Astra terhadap para anak muda yang terlibat dalam SATU Indonesia Awards agar memberikan dampak positif yang lebih besar dan kontribusi yang berkelanjutan pada usaha-usaha pembangunan di daerahnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun