Selain itu, dengan mata yang selalu berbinar ia menceritakan kalau hobinya adalah merangkul sekaligus mendorong para pelaku UKM dengan cara memberikan berbagai kritik dan saran  agar produknya lebih layak jual, baik dalam segi rasa maupun kemasannya. Ketika salah satu teman bertanya, apa kepanjangan dari ACDC? Tante Sukma menjelaskan dengan bangga kepanjangan nama tersebut, Asal Cekatan Dapat Cuan. Yes, siapapun yang mau berusaha, rezeki pasti menghampiri.
Dari situ saya belajar, untuk menjadi berguna tak melulu harus melakukan hal besar. Dengan membagi sedikit pengetahuan atau ilmu yang dimiliki pun akan mampu memberikan perubahan besar pada sesuatu atau seseorang. Banyak toko kelontong dan pelaku UKM yang menjadi lebih berkembang setelah dibina Tante Sukma. Ia memiliki metode harus selangkah lebih maju dan kreatif dalam melayani pelanggan.
Bersama SRC Ribuan Toko Kelontong di Yogyakarta Berubah Menjadi  KekinianÂ
Sengatan sinar matahari yang kian menusuk kulit menunjukkan waktu yang semakin siang, kami bersama para pemilik toko SRC dan para produsen SRC pun menuju Silol Kopi & Eatery untuk makan siang, istirahat, dan dilanjutkan dengan sesi berbagi  dengan para narasumber--lebih tepatnya diskusi santai untuk membahas hal yang sempat terlewat ketika interview di lokasi-lokasi sebelumnya.
SRC memiliki tagline dekat, hemat, bersahabat. Dekat karena lokasinya ada di tengah-tengah kita, di perkampunga, di pinggir gang, atau di pinggir jalan raya juga ada. Harga yang ditawarkn pun hemat, berbeda jauh dengan harga retail-retail modern yang kini lebih sering jadi tempat jujugan belanja. Dan, yang tak ketinggalan, berbelanja di toko SRC memberikan pengalaman yang berbeda karena akan dilayani dengan ramah dan bersahabat.
Sejak 2008 SRC memberikan pembimbingan pada toko-toko kelontong agar lebih tumbuh dan berkembang. Toko kelontong yang bermitra dengan SRC otomatis akan bertransformasi menjadi toko kelontong masa kini yang memiliki tampilan rapi, bersih, terang, dan nyaman. Berawal dari kota Medan dengan 57 toko, kini jaringan SRC telah tersebar luas di seluruh Indonesia dan berjumlah hingga 100.000 lebih. Di Yogyakarta sendiri, SRC berawal dari 34 toko, dan pada 2014 semakin berkembang  hingga kini talah mencapai sekitar 2.000 toko yang tersebar di seluruh provinsi DIY.
Dalam membina mitra-mitranya, SRC menerapkan sistem berkelanjutan. Â Jadi tak hanya dibantu dan dibina saat awal bergabung saja. Â Di Yogyakarta juga ada paguyuban yang berisi para mitra SRC yang bernama JOISsmart.
Dengan adanya paguyuban tersebut, diharapkan mampu saling menebar semangat untuk berkembang bersama. Bagi para pelaku UKM atau produsen SRC pun lebih efektif dan efisien dalam mempromosikan barangnya, karena tidak perlu promosi dari toko ke toko, cukup presentasi dalam paguyuban saja maka banyak toko akan mengenal produknya.
Syarat bermitra dengan SRC hanya satu, kemauan untuk berkembang. Keuntungan lainnya lagi ialah, akan diikutsertakan dalam berbagai even seperti Festival SRC yang digelar di kota-kota besar di Indonesia.