Mohon tunggu...
Git Agusti
Git Agusti Mohon Tunggu... Freelancer - Blogger Cianjur

Suka menulis apapun yang diinginkan untuk ditulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Jakarta [Tak Lagi Terasa] Jauh Karena CLICKompasiana

11 Agustus 2019   00:57 Diperbarui: 11 Agustus 2019   07:48 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bersama kompasianers

Yang tak kalah penting adalah sisi edukasi kepada pembaca (apalagi jika sasarannya adalah pembaca muda). Pendidikan tata bahasa yang baik dan benar menjadi sebuah hal yang fardhu. Penulis dituntut untuk dapat menyajikan sebuah alur cerita yang disampaikan melalui rangkaian kata-kata yang tak berbenturan dengan kaidah bahasa yang ada. Ini merupakan tanggungjawab yang tak dapat lepas dari seorang penulis.

Di lain sisi, sebuah sikap konsistensi dibutuhkan agar seorang penulis dapat menjadi sosok yang dikenal lalu kemudian dirindukan untuk setiap tulisannya. Setiap penulis memiliki genrenya masing-masing, begitupun pembacanya. Akan sangat mengherankan ketika seorang penulis yang dikenal oleh penggemarnya sebagai penulis bernuansa merah muda kemudian pamer karya berbau politik yang sama sekali bukan salahsatu bahan yang ada di rak bumbu kepenulisannya.

Yang terakhir, beliau mengingatkan kepada para peserta yang sedang atau ingin memasuki dunia penulis lebih dalam agar tetap konsisten dan disiplin pada kerangka awal dari sebuah cerita yang akan ditulis. Agar isi dari cerita tidak berputar-putar pada suatu titik sedangkan titik lain yang harusnya menjadi menarik terabaikan padahal dapat menjadi daya tarik jika dikembangkan.

Dua jam tidak terasa. Ini karena materi dan penyampainya yang menyenangkan. Tak lupa kami berterimakasih, disusul dengan sesi yang tak boleh hilang dalam suatu kesempatan, foto bersama untuk sebuah kenangan.

***

Lepas coffee break. Kita lanjutkan.

Berjumpa dengan yang ingin dijumpai semenjak mengenal Kompasiana. Mas Iskandar Zulkarnain yang sering para senior Kompasianer memanggilnya dengan Mas Isjet. Sosok muda yang merupakan Co-Founder Kompasiana pada masanya.

Membawa tema tentang Literasi Digital dan Content Marketing, sesi kedua semakin menarik untuk diikuti. Karakter dan genre yang dijadikan sebagai identitas merupakan sebuah kartu yang senantiasa harus dipegang teguh oleh seorang penulis termasuk blogger dan content writer. Hal ini merupakan sebuah warna yang dijadikan branding baik oleh seorang blogger maupun si calon klien yang akan mencari sosok yang diinginkan untuk pengenalan produk yang dimilikinya melalui penyematan pada karya tulisannya di ragam media.

Banyak cara dilakukan, mulai dari mode hard selling yang frontal hingga soft selling yang seringkali menjadi pilihan. Originalitas, flexibilitas, kesabaran hingga konsistensi waktu yang menguntungkan kedua belah pihak merupakan prinsip yang dapat dijadikan dasar dalam content marketing.

Termasuk dalam hal keamanan bagi media yang menjadi tempat dimana "etalase" dipampangkan, yang seringkali menginginkan agar blogger memiliki etika dan sopan santun yang tinggi dan senantiasa dijaga untuk kenyamanan dari gangguan gugatan pihak yang merasa dirugikan. Sebelas duabelas dengan kesopan santunan, plagiarisme merupakan hal yang haram dilakukan. Jiplak sana sini pada akhirnya menjadi pistol berpeluru penuh yang mengarah ke kepala kita sendiri. Bahaya sih!
Waktu telah tiba di perhentian. Sesi tanya jawab. Lepas dari banyak pertanyaan dari kami yang dengan santai dijelaskan, berfoto bersam, beliau berpamitan. See you next time, Sir.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun