Mohon tunggu...
Git Agusti
Git Agusti Mohon Tunggu... Freelancer - Blogger Cianjur

Suka menulis apapun yang diinginkan untuk ditulis

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Setop untuk Memanjakan Pengemis

14 Mei 2019   14:59 Diperbarui: 14 Mei 2019   15:04 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ragam modus untuk meraup keuntungan menjadi pengemis
Ragam modus untuk meraup keuntungan menjadi pengemis
Modus yang lebih miris dan mengiris rasa kemanusiaan adalah ketika ragam kasus di beberapa daerah ditemukan bahwa terdapat eksploitasi anak mulai dari bayi sampai dengan remaja yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab demi meraih keuntungan semata tanpa berfikir panjang mengenai nasib anak yang dijadikan "barang dagangannya". 

Para pelaku ini bertindak sebagai otak dari maraknya pengemis anak mulai dari para preman jalanan, penyewa anak sampai ke orangtua yang diketahui rela menyewakan anaknya sendiri untuk dibawa pengemis dewasa dengan bayaran tertentu, sungguh memprihatinkan.

Lantas, apakah salah memberikan sedekah bagi para pengemis di jalanan?

Pertanyaan ini sangat sulit untuk dijawab dengan jawaban tegas ya atau tidak. Pro kontra menyeruak ketika ada yang berpendapat boleh dan tidak boleh ketika bersedekah kepada pengemis di jalanan. 

Karena mengingat kembali bahwa tidak semua yang berada di jalanan adalah pengemis gadungan. Adapula yang memang benar-benar menjadi pengemis karena benar-benar tidak mampu untuk bekerja normal. 

Meskipun statusnya sebagai orang tidak mampu kadangkala memang tidak tersentuh oleh program-program bantuan pemerintah seperti Program Keluarga Harapan (PKH) atau lainnya karena status kependudukannya yang tidak tentu karena syarat-syarat administrasi yang tidak lengkap bahkan tidak terdata oleh RT/RW setempat karena status domisilinya yang belum jelas.

Namun demikian, tidak ada salahnya bagi kita untuk ikut berperan aktif membantu pemerintah dalam mengatasi masalah kritis yang tidak kunjung habis ini. Salahsatu langkah yang cukup mampu mengurangi orang untuk mengemis adalah dengan tidak memanjakan mereka. Memanjakan dalam hal ini adalah dengan selalu memberikan apa yang menjadi target dan tujuan mereka, yaitu mendapatkan belas kasihan berupa uang recehan. 

Receh sedikit mungkin bagi kita biasa saja, namun jika terdapat ratusan bahkan ribuan keping dan lembar recehan yang dilemparkan ke dalam jaring-jaring rupiah mereka maka itu menjadi sangat besar. 

Sehingga efeknya adalah mereka semakin betah untuk bertahan dalam "profesi" yang hina namun basah dan menguntungkan. Bagi mereka yang malas, duduk dan berakting sebagai orang paling susah kemudian mendapatkan belas kasihan berwujud uang akan menjadi surga yang membuat diri semakin betah.

Ada langkah sedekah yang lebih baik dari sekedar memberikannya langsung kepada para pengemis, yaitu dengan menyalurkan sumbangan kepada lembaga-lembaga atau organisasi sosial yang jelas yang dapat dimintai pertanggungjawabannya baik secara sosial maupun hukum. 

Jika semua orang berpartisipasi aktif dalam hal ini maka kemudian secara perlahan orang akan memandang bahwa mengemis bukan hal yang menggiurkan lagi dan secara naluriah akan mencari usaha dengan cara lain yang lebih baik dari sekedar mengemis. Mereka akan terdorong untuk melihat kembali potensi yang ada dalam dirinya, entah itu dalam hal menjual jasa, pedagang atau lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun