PENDAHULUANÂ
Saat ini adalah zaman dimana para kaum milenial berkontribusi pada perkembangan negaranya, namun apa jadinya jika penyalahgunaan obat-obatan terlarang ikut andil dalam perkembangan generasi saat ini. Sungguh sangat disayangkan bila hal ini ikut terjadi karena tanpa disadari generasi milenial yang harusnya memberikan sumbangsih pada perkembangan zaman ini dengan memberikan dampak positif bagi lingkungannya malah memilih untuk mengikut sertakan dirinya dalam menjatuhkan negaranya.
PEMBAHASAN
Pengikut sertaan generasi milenial pada perdagangan obat terlarang mempermudah para bandar  memanfaatkan hal ini, yang ikut terlibat pun bukan hanya para generasi remaja saja akan tetapi mereka menjebak anak-anak untuk ikut serta dalam pengedaran obat-obatan terlarang, bahkan sampai mereka menawarkan para kaum generasi milaenial ini untuk memakai narkoba dan pada akhirnya mereka yang mulanya hanya coba-coba nantinya akan kecanduan.
Bukan hanya itu saja banyak sekali penyebab yang dapat menjerumuskan para generasi milenial yang akhirnya terjebak dalam lingkaran kejahatan ini. Tanpa disadari pengguna narkoba sudah mencapai 4,5 juta orang diseluruh Indonesia. Menurut pendataan dari Badan Narkotika Nasional (BNN) pada tahun 2019 tercatat sebanyak 3.419,188 jiwa atau bila di persenkan hampir 1.80% prevalensi penyalahgunaan narkoba di seluruh Indonesia. Â Jelas sekali ini membuktikan bahwa masalah ini sangat serius terkait setengah dari pengguna narkoba tersebut kebanyakan berusia produktif dan yang lebih sangat disayangkan lagi adalah para kaum Milenial yang ternyata juga ikut andil dalam penyebaran narkoba ini.
Adapun sebab para generasi milenial akhirnya terjerumus dalam penyalahgunaan obat terlarang tidak lain di antaranya:
1. Kurangnya rasa percaya diri.
2. Pergaulan/ lingkungan sosial yang tidak sehat. Â
3. Merasa dirinya mengalami banyak tekanan.Â
4. Tidak mampu keluar dari masalah yang dihadapinya.Â
5. Kurang mendekatkan diri kepada Tuhan.Â