Mohon tunggu...
Samuel F Djetul
Samuel F Djetul Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi_UMBY

Suka nulis aja.!

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Kerusuhan Mei 1998: Awan Hitam di Langit Indonesia

31 Mei 2022   15:30 Diperbarui: 16 Mei 2024   13:12 1741
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: intisari.grid.id

Hingga kini, laporan kekerasan seksual yang terjadi pada sepanjang kerusuhan Mei 1998 tersebut, tidak ada yang pernah terungkap kasusnya. Sedangkan para pelaku berlalu-lalang dengan begitu bebas tanpa dirundung rasa bersalah. Hukum yang diharapkan sebagai panglima tertinggi dalam memberikan keadilan, justru terlihat bagai keburaman yang tak tampak dengan jelas.

ITA MARTHADINATA HARYONO: SAKSI & KORBAN KEKERASAN SEKSUAL YANG DILENYAPKAN

Sumber gambar: Kompasiana.com
Sumber gambar: Kompasiana.com

Ita Marthadinata Haryono, siswi kelas III SMA Paskalis, seorang anak perempuan berusia 18 tahun yang berasal dari keluarga etnis Tionghoa dan beragama Buddha. Ita, merupakan salah satu korban pemerkosaan pada kerusuhan Mei 1998, dan menjadi satu-satunya korban yang berani untuk bersuara dan mau memberikan testimoni di Sidang PBB terkait dengan pemerkosaan massal yang terjadi di Indonesia pada sepanjang kerusuhan Mei 1998.

Namun nahasnya, keberanian Ita untuk bersuara menjadikannya berada dalam ancaman yang besar. Dan benar saja, sehari sebelum menjelang keberangkatannya ke Markas PBB di New York, AS, Ita Marthadinata Haryono sang aktivis HAM itu, tewas dibunuh secara bengis.

Kematian Ita Marthadinata Haryono, bukan hanya meninggalkan kesedihan dan duka yang mendalam bagi keluarga, namun lebih dari itu, ada kebenaran yang dimatikan untuk membungkam para korban kekerasan seksual dan menutupi kejahatan rasial pada kerusuhan Mei 1998.***

.

.

.

SUMBER REFERENSI:

Wikipedia. (2022). Krisis finansial Asia 1997. Diakses pada 12 Mei 2022, dari https://id.wikipedia.org/wiki/Krisis_finansial_Asia_1997

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun