Bali, bali
Di mana kusandarkan harapan
Di mana kunikmati cinta
Di mana amarah kumuntahkan
Di mana kubelajar mencintai hidup, dan tempatku kembali
Ini adalah bait reffrain dari lagu berjudul Dijumah yang dipopulerkan oleh Dialog Dini Hari, dirilis pada 2013. Lagu, ini bercerita tentang daya pikat dan keindahan Pulau Bali yang dibaratkan sebagai rumah atau tempat untuk kembali. Dijumah merupakan bahasa Bali untuk Di Rumah.
Ada lagu lain yang bercertia tentang Pulau Dewata. Di antaranya Kuta Bali -- Andre Hehanusa dan Denpasar Moon -- Maribeth yang populer pada masanya tahun 1995 dan 1993. Band punk, Superman Is Dead juga mendedikasikan lagu Kuta Rock City untuk Bali tercinta.
Selama ini Bali dikenal sebagai tempat berlibur. Tetapi lagu-lagu di atas menunjukkan bahwa Bali juga lokasi yang tepat untuk pulang, menjadlin kasih, dan bersenang-senang.
Pada era modern saat ini makna kata Bali sedikit bergeser dari sekadar tempat tujuan wisata ke tempat untuk berkerja. Dalam satu windu terakhir Bali mulai populer sebagai tempat kerja di kalangan pekerja digital atau lebih dikenal digital nomad bisa juga disebut pengembara digital dari seluruh dunia. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyatakan, setidaknya sampai dengan September 2022 ada 3.017 wisatawan datang ke Indonesia terutama ke Pulau Bali tercatat sebagai digital nomad.
Data apa saja yang kami peroleh?
Sebagai bagian dari research tentang keberadaan pekerja digital di Bali, kami dari tim Neomads mencari tahu alasan mengapa para digital nomads tertarik datang ke pulau dengan populasi 4,23 juta jiwa ini. Kami menggunakan pendekatan 5W1H dan mencari data secara online dan menemukan, setidaknya ada 5 alasan utama, yaitu
Kami mendapatkan puluhan data terkait digial nomad secara online, baik itu data kuantitatif dan kualitatif dalam bentuk artikel dan data lainnya. Data-data yang kami kumpulkan setidaknya harus menjawab 5W1H tentang keberadaan para digital nomad. Data source yang kami dapat di antaranya:
Badan Pusat Statistik: Index Kebahagiaan dan Iklim
Nomadlist: Tempat Ramah Digital Nomad di Bali
Google dan Tripadvisor: Rating Coworking Space
Livingcost.org: Biaya Hidup
Infografik 5 Alasan Bali Pikat Digital Nomad Lokal dan Mancanegara
Kenapa Bali jadi pilihan Digital Nomad
VISA
- Visa on Arrival (VOA)Â visa ini hanyak berlaku maksimal 60 hari. Visa ini valid selama 30 hari sejak kedatangan dan harus diperpanjang untuk 30 hari berikutnya
- Visa B211A. Visa tinggal selama 60 hari dan hanya bisa diperpanjang sebanyak 2 kali atau 120 hari. Total Anda bisa tinggal di Bali selama 180 hari. Jika lebih dari 180 hari Anda membutuhkan visa B211A bisnis atau ONSHORE
- SECOND HOME VISA Visa terbaru yang dikeluarkan pemerintah Indonesia. Syarat untuk mendapatkan visa ini adalah mampu menunjukkan jumlah tabungan sebesar USD 140.000
IKLIM
Bali terletak di dekat garis khatulistiwa. Seperti wilayah Indonesia lainnya, Bali memiliki dua musim, yaitu hujan (November-Maret) dan kemarau (April-Oktober). Suhu yang cukup hangat, 27-28 derajat Celcius, menjadi salah satu alasan kedatangan Digital Nomad  ke Bali. Berikut rata-rata iklim  Bali berdasarkan data Badan Pusat Statistik Provinsi Bali,
Suhu: 27,1 -28 derajat celcius
Kelembaban: 77,1 -- 85,6 persen
Kecepatan angin: 4,0 -- 7,3 knot
Tekanan udara: 1 007,3 -- 1 011,8 milibar
Menurut Nomadlist, ada tiga tempat yang direkomendasikan untuk digital nomaden yaitu Canggu, Ubud, dan Seminyak. Nomadlist adalah situs review atau survei online yang respondennya adalah  digital nomad atau pekerja jarak jauh di seluruh dunia. Beberapa hal yang kami temukan antara lain biaya hidup yang  terjangkau, internet yang cukup mendukung para pekerja digital dan hiburan yang membuat digital nomaden betah  lebih lama di tiga lokasi utama tersebut. Diantaranya adalah,
CangguÂ
Total socre 4.15/5 (Nomor 2 dunia)
Cost: USD 1,407/month (affordable)
Internet: 27 MbpsÂ
Internet: 6 MbpsÂ
Fun: Great
Safety: GreatÂ
Ubud
Total Score: 3,4/5 (Nomor 9 dunia)
Cost: USD 1,959/month (Affordable)
Internet: 6 MbpsÂ
Fun: Great
Safety: Great
Seminyak
Total Score: 3,34/5 (Nomor 47 dunia)
Cost: USD 1,663/month (Affordable)
Internet: 6 MbpsÂ
Fun: Good
Safety: Great
FASILITAS CO-WORKING SPACE
Sebagai digital nomaden, yang terpenting adalah tempat kerja yang nyaman dan suasana yang mendukung produktivitas saat bekerja. Bali bisa dibilang destinasi yang tepat untuk para digital nomaden karena bermunculan berbagai co-working space dengan berbagai fasilitas keren yang siap memanjakan para digital nomaden seperti koneksi internet berkecepatan sedang dan tinggi, ruang pertemuan, pantry, dan makanan ala kafetaria, ruang acara dan utilitas, serta layanan receptionist yang  dibutuhkan setiap saat. Neomads, mencoba mengumpulkan beberapa rekomendasi coworking space terbaik di Bali dari penilian google diantaranya,
Canggu
Shashvata CoLiving 4,8Â
Dojo Bali 4,5Â
Tropical Nomad 4,6
Ubud
Outpost Ubud 4,6
Belunabali 4,9
Seminyak
Biliq Seminyak 4,9
Kembali Innovation Hub 4,9
Â
BIAYA HIDUP
Tinggal lebih lama di tempat tertentu untuk meningkatkan produktivitas saat berlibur adalah cara yang harus dilakukan para digital nomaden lokal maupun mancanegara. Menjadi kebutuhan wajib bagi digital nomad untuk memiliki list biaya hidup ditempat destinasi yang akan dituju. Jika Bali menjadi tujuan digital nomad untuk workcation, rincian biaya umum yang diperlukan dalam satu bulan adalah,
- Rent (persewaan): (1 bedroom apartment, 40m2 or 430ft2) USD 275 atau setara Rp4.315.712
- Food (makanan): USD 243 atau setara Rp3.813.520
- Transportation (transportasi): USD 55.2 atau setara Rp866.281
- Internet (50Mbps+ 1month unlimited): USD 28 atau setara Rp439.418
- Mobile data (data selular): USD 7 atau setara Rp109.854
Selain Bali begitu memikat para Digital Nomad dengan panoramanya, Bali tak diragukan lagi dari budaya seni yang begitu melekat dan dikenal masyarakat akan religinya, yang menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan lokal dan mancanegara.Â
Keistimewaan inilah yang membuat Bali semakin dikenal dunia. Hal itu juga didukung oleh pemerintah, mulai dari insentif visa bagi ekspatriat atau digital nomaden hingga  KTT G20 Bali yang membahas berbagai topik yang memfokuskan dunia pada Indonesia, khususnya Bali.
Jadi bagaimana, sudah siap untuk workcation di Bali?Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H