Sebagai bagian dari research tentang keberadaan pekerja digital di Bali, kami dari tim Neomads mencari tahu alasan mengapa para digital nomads tertarik datang ke pulau dengan populasi 4,23 juta jiwa ini. Kami menggunakan pendekatan 5W1H dan mencari data secara online dan menemukan, setidaknya ada 5 alasan utama, yaitu
Kami mendapatkan puluhan data terkait digial nomad secara online, baik itu data kuantitatif dan kualitatif dalam bentuk artikel dan data lainnya. Data-data yang kami kumpulkan setidaknya harus menjawab 5W1H tentang keberadaan para digital nomad. Data source yang kami dapat di antaranya:
Badan Pusat Statistik: Index Kebahagiaan dan Iklim
Nomadlist: Tempat Ramah Digital Nomad di Bali
Google dan Tripadvisor: Rating Coworking Space
Livingcost.org: Biaya Hidup
Infografik 5 Alasan Bali Pikat Digital Nomad Lokal dan Mancanegara
Kenapa Bali jadi pilihan Digital Nomad
VISA
- Visa on Arrival (VOA)Â visa ini hanyak berlaku maksimal 60 hari. Visa ini valid selama 30 hari sejak kedatangan dan harus diperpanjang untuk 30 hari berikutnya
- Visa B211A. Visa tinggal selama 60 hari dan hanya bisa diperpanjang sebanyak 2 kali atau 120 hari. Total Anda bisa tinggal di Bali selama 180 hari. Jika lebih dari 180 hari Anda membutuhkan visa B211A bisnis atau ONSHORE
- SECOND HOME VISA Visa terbaru yang dikeluarkan pemerintah Indonesia. Syarat untuk mendapatkan visa ini adalah mampu menunjukkan jumlah tabungan sebesar USD 140.000
IKLIM
Bali terletak di dekat garis khatulistiwa. Seperti wilayah Indonesia lainnya, Bali memiliki dua musim, yaitu hujan (November-Maret) dan kemarau (April-Oktober). Suhu yang cukup hangat, 27-28 derajat Celcius, menjadi salah satu alasan kedatangan Digital Nomad  ke Bali. Berikut rata-rata iklim  Bali berdasarkan data Badan Pusat Statistik Provinsi Bali,
Suhu: 27,1 -28 derajat celcius
Kelembaban: 77,1 -- 85,6 persen
Kecepatan angin: 4,0 -- 7,3 knot