Mohon tunggu...
Sevira AfiaSari
Sevira AfiaSari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

ALWAYS THINK POSITIF

Selanjutnya

Tutup

Money

Analisis Permasalahan "Pedagang Sembako" di Tengah Pandemi Covid -19

7 September 2021   21:49 Diperbarui: 8 September 2021   04:38 453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sevira Afia Sari
210502110080

Penyebaran covid-19 memang sudah terjadi. Tapi bukan berarti kita harus pasrah dan berdiam diri. Kita harus tetap siaga dan berjaga-jaga. Penyebaran virus Corona yang telah menyebar ke belahan dunia memberi dampak yang sangat serius terhadap perekonomian Indonesia. Untuk mengalahkan virus ini pemerintah terus berupaya dengan menetapkan beberapa kebijakan. 

Dalam rangka mempermudah dan mempercepat penanganan covid-19 di tahun  2020 pemerintah melalui Kementerian Kesehatan menerbitkan peraturan tentang pembatasan sosial berskala besar ( PSBB ). Namun, seiring berjalannya waktu angka kasus positif covid-19 mengalami kenaikan dengan munculnya varian baru yaitu varian delta yang pertama kali teridentifikasi di India. Varian ini dianggap lebih mudah menular. 

Oleh karena itu, tepatnya tanggal 3 Juli 2021 pemerintah mulai mengeluarkan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat PPKM Darurat. Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM adalah sebuah    peraturan yang dibuat oleh pemerintah kepada seluruh masyarakat Indonesia mengenai pembatasan kegiatan masyarakat.

Sejak diberlakukannya kebijakan PPKM darurat ada beberapa peraturan yang dikeluarkan yaitu bekerja dari rumah untuk sector non essential dan kegiatan belajar mengajar tatap muka (offline) ditiadakan. Sedangkan untuk sektor essential pemerintah memberi izin bekerja di kantor dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat namun dengan proporsi sebesar 50% pekerja. 

Kebijakan PPKM ini mempunyai dua dampak di dalam penerapannya. Pertama adalah dampak di bidang kesehatan masyarakat, berupa menurunnya kasus positif covid 19. Dan kedua dampak ekonomi, yaitu terbatasnya aktivitas masyarakat yang secara langsung dan berdampak pada perekonomian di skala kecil. Tentu dampak PPKM terhadap perekonomian sangat dirasakan oleh pelaku bisnis di tingkat mikro atau bisnis kecil. Sektor UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) paling berdampak akibat dari kebijakan ini. Tak sedikit pula dari mereka yang mengalami penurunan omzet yang terjun tinggi dan mengalami kerugian. Padahal seperti yang kita ketahui, salah satu pilar penyangga perekonomian di tingkat mikro adalah  UMKM. Namun, di tengah kondisi seperti ini yang tidak mengenal orang ataupun tempat telah membuat UMKM ikut merasakan dampaknya juga.

Pandemi COVID-19 dan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) telah berdampak serius terhadap pedagang sembako di kota Ternate, Provinsi Maluku utara. Kebijakan pemerintah yang mengharuskan masyarakat untuk membatasi aktivitas sehari-hari yang biasanya dilakukan di luar rumah membuat kegiatan jual beli menjadi terganggu. Kondisi ini membuat omset pedagang menjadi turun secara drastis. Salah satu penjual sembako di Ternate yang terkena imbas dari kebijakan PPKM ini dan mendadak sepi akibat dampak pandemi COVID-19 yaitu Niswah seorang pedagang di Kampung Pisang, Kecamatan Ternate Tengah. Mereka mengeluhkan turunnya omset penjualan selama pandemi COVID-19. Tak tanggung-tanggung, omset penjualan mereka menurun hingga 30%.

Dengan diberlakukannya PPKM Darurat ini omzet atau penghasilan yang didapatkan niswah sangat berbanding jauh dengan sebelumnya. Niswah mengatakan, kalau dari kami sebagai pelaku UMKM tentu dengan perpanjangan ini menjadi berat, pelanggan yang datang berbelanja makin sepi akibat menurunya mobilitas masyarakat diluar rumah. 

“Dengan pembatasan kegiatan masyarakat tentunya kami selaku UMKM merasa sangat terkena efeknya terutama dalam penurunan omset. Namun kami tetap harus menaati kebijakan pemerintah agar bisa cepat keluar dari pandemi ini. Kami juga meletakan sabun dan membuat keran di bagian luar yang dapat di gunakan oleh pelanggan.” Ujar Niswah . 

Niswah juga mengatakan saat ini ia harus cerdas dalam mengelola pemasukan dan pengeluaran dalam memenuhi kebutuhan mereka. Penghematan juga harus di lakukan agar tidak mengalami kesulitan yang signifikan. Selain itu untuk bisa bertahan di tengah pandemi ini pun di butuhkan beberapa strategi dan kreativitas untuk tetap menarik minat konsumen. Niswa selaku pelaku UMKM ini pun memaparkan bahwa  selama PPKM darurat ini ia melakukan beberapa promo.

"Bila ada pelanggan yang berbelanja diatas 50.000 maka kami sebagai produsen akan memberikan bonus seperti gula pasir,piring kaca berukuran kecil dan lain-lain. Dan pelanggan boleh memilih salah satu dari yang kami tawarkan," ujar Niswa.Dimasa seperti sekarang ini bukan hanya perilaku hemat yang kita terapkan. Namun kreatifitas juga di butuhkan dalam memunculkan ide-ide serta strategi dalam menarik minat konsumen untuk berbelanja.

Sejauh ini kondisi perekonomian memang masih belum bisa stabil akibat adanya PPKM. Pergerakan masyarakat masih terbatas karena adanya hambatan mobilitas dan himbauan untuk menghindari kerumunan dan tetap stay di rumah. Sementara, kelas menengah kebawah tekanan ekonominya makin memburuk. Oleh karenanya, perlu kerja sama pemerintah dan masyarakat. Hal yang perlu dilakukan pemerintah untuk mengurangi dampak negatif tersebut adalah dengan menaikkan lagi anggaran bansos. Selain itu pemerintah dapat memberikan dukungan digitalisasi UMKM. Yaitu mendorong kembali UMKM dengan cara pemanfaatan teknologi. 

Seperti mengajak masyarakat dan para produsen untuk melakukan transaksi via online. Dengan menggunakan strategi bidang pemasaran dan menggelorakan pembayaran nontunai yang bekerja sama dengan mitra usaha. Strategi promosi dapat dilakukan dengan memanfaatkan media sosial seperti WhatsApp , Facebook,  dan Instagram.

Dampak pandemi Covid-19 ini sangat terasa di berbagai aspek. Dengan kondisi yang rumit ditambah kebijakan PPKM Darurat yang berlaku membuat keadaan semakin melilit. Diharapkan para pelaku UMKM di Indonesia dapat bertahan dari terjalnya badai yang menghadang. Kita pun dapat membantu pemerintah dan para pedagang di situasi seperti ini agar pertumbuhan ekonomi kembali pulih sehingga bisa meningkatkan pendapatan secara nasional.Yaitu kita bisa memulainya dengan membeli produk UMKM via online yang dianggap mampu menurunkan mobilitas penduduk untuk keluar rumah.Dengan begitu kita bisa mengimbangi antara kesehatan dan juga meningkatkan ekonomi Indonesia.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun