Mohon tunggu...
Senorita Andria Septy
Senorita Andria Septy Mohon Tunggu... -

Sanguine-melancholia, Mujer la soñadora (Wanita Pemimpi), Penikmat serta Pengagum Espanola dan Amerika Latin. Kunjungi juga blog saya di : www.seventhautumn.tumblr.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Bisa Pilih yang Baik, Kenapa Memilih Menjadi Minder?

9 Februari 2017   10:18 Diperbarui: 9 Februari 2017   10:43 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto oleh www.theodysseyonline.com

“Jadi cuman gara-gara itu? Nggak percaya aku!”

“Beneran bah. Pengen banget punya wajah yang bersih seperti kalian semua, tapi aku berjerawat.  Septy, kamu belum jawab pertanyaanku? Foto-fotoku di fb nggak mirip denganku ya?”

“Mirip kok. Emang kenapa?"

“Beneran miripkah? Mungkin aja fotoku nggak mirip dengan yang asli! Aku takut cowok itu menganggap fotoku Hoax.  Jadi kamu sebagai sahabat tolong bicara yang jujur dan apa adanya, please…”

*Hadoh, bener-bener sahabat yang aneh. Kayak anak SMA yang baru pacaran aja pake acara minderan segala!*

“Minder sama dengan dosa. Artinya, sama aja nggak bersyukur dengan apa yang telah Tuhan kasih.” ketusku sok bijak. 

“Kamu, pernah minder nggak?”

"Aku? Leher kayak leher beton gini pede-pede aja tuh,”

“Ya Allah, kasarnya sahabatku satu ini. Ya udah, makasih ya, dah mau jawab pertanyaanku.”

Lega sekaligus kedebak-kedebuk nggak karuan. Akupun merasa kadang nggak jelas. Aku juga nggak pernah luput dari namanya minderan. Munafik banget rasanya, dalam hidup ini nggak pernah sekalipun mengalami MINDER.  Manusiawi, apabila nggak pernah puas, pada apa yang ada dirinya. Aku yakin, setiap orang memiliki rasa ketidakpuasan. Lantas, apakah langsung merendahkan diri atas segala kekurangan kita? 

Seperti contoh cerita Jenny di atas, merasa dunia akan kiamat gara-gara jerawatan.  Padahal, jerawatan juga bukan cacat tubuh. Jikalau minder datang menggerogoti, ada semacam pikiran sebagai berikut :

  • Melihat segala sesuatu dari yang ada di bawah kita. Jangan ke atas terus. Jikalau ke atas mulu, bawaannya frustasi, depresi, kehilangan semangat, sampai akhirnya gantung diri! Parah deh, parah. Intinya bersyukur saja!
  • Setiap orang pasti memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Nggak ada manusia yang sempurna, guys! Orang yang dari kacamatamu, kamu anggap perfect itu, juga punya kekurangan! *Pasti! Inga..Inga…Ting* Be your self. Maka lihatlah apa yang akan terjadi *Mario Teguh mode on* 
  • Hidup sudah susah, kenapa tambah dipersusah! Begitu logikanya. Ya kalo kita minderan mulu, kayak apa mau maju! Melihat  si A lebih wah, lebih pinter, lebih kece, langsung deh menciut.
  • So, ubahlah mindset. Minderan merupakan akar dari segala akar penghambat buat maju.
  • Berpikiran positif. “Kamu adalah apa yang kamu pikirkan” Merasa nggak cantik, bete, sampai nggak mau ketemu sama orang, karena jerawatan dan takut dibilang jelek! Maka begitulah kamu. Ya berarti kamu Jelek! Coba rubah pola pikirmu menjadi “Aku memang nggak secantik A, tapi setidaknya aku baik hati." Nggak semuanya orang cantik itu baik hati. Lagipula, percuma cantik kalau oplas. Apalagi cantik yang merugikan orang lain! Kekuatan dari bersyukur itu nggak terduga-duga. Di ayat suci Al-Qur'an pun juga ada. Kalau tidak salah begini, "Jika kamu bersyukur, Maka Allah SWT akan menambahkan kenikmatan padamu." 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun