Mohon tunggu...
Seven Gulo
Seven Gulo Mohon Tunggu... Desainer - Mahasiswa

Tatarias

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Allah yang Dapat Dikenal dan Tidak Dapat Dikenal

3 Oktober 2023   21:17 Diperbarui: 3 Oktober 2023   21:28 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2. Kesalahan dalam pengetahuan kita timbul dari ketidakdewasaan dan kelemahan. 

Dari keterbatasan diatas dapat kita lihat bahwa pengetahuan dari makhluk ciptaan yang sempurna sekalipun, yaitu pengetahuan dari orang yang tidak berdosa, makhluk dewasa yang memiliki informasi sebanyak yang dapat dimiliki seseorang, pengetahuan yang dimilikinya tetap merupakan pengetahuan yang terbatas. Semua makhluk terbatas dalam pemikiran dan pengetahuan, seperti dalam semua bidang kehidupan lainnya. Kita dibatasi oleh pencipta kita, Tuhan kita. Bagi kita ada permulaan waktu, tetapi bagi Dia tidak. Kita dikendalikan oleh-Nya dan tunduk pada Otoritas-Nya. Sehingga pemikiran kita tidak sebanding dengan pemikiran Allah. Oleh sebab itu ada beberapa ketidaksinambungan antara pikiran Allah dan pikiran manusia:

1. Pikiran-pikiran Allah tidak diciptakan kekal, pikiran kita adalah diciptakan dan dibatasi oleh waktu. 

2. Pikiran-pikiran Allah pada akhirnya menentukan atau menetapkan apa yang terjadi. 

3. Pikiran-pikiran Allah merupakan penguji atau pengukur diri-Nya sendiri:pikiran-pikiran Allah merupakan kriteria kebenaran bagi pikiran-pikiran itu sendiri. 

4. Pikiran Allah selalu membawa kemuliaan dan hormat bagi Dia karena Allah selalu "hadir dalam berkat" bagi diri-Nya sendiri. 

5. Pikiran-pikiran Allah adalah merupakan pikiran-pikiran asli dari Allah, sedangkan pikiran-pikiran kita merupakan salinan atau gambaran dari pikiran Allah. 

6. Allah tidak memerlukan apapun juga untuk diwahyukan bagi Dia; Dia mengetahui apa yang Dia ketahui semata-mata karena siapa Dia dan apa yang Dia Tarukan. 

7. Allah tidak memutuskan untuk menyatakan seluruh kebenaran kepada kita. 

8. Allah mendapatkan pengetahuan secara berbeda dari kita. 

9. Apapun yang dinyatakan Allah kepada kita dinyatakan-Nya dalam bentuk yang dapat dimengerti oleh makhluk ciptaannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun