Musim kali ini, tak seperti biasa
Matahari Hadir disaat yang berbedaÂ
Tanah pekarangan nan kering, seketikaÂ
basah oleh hujan yang tak abadiÂ
Bunga Seroja yang kau tanamÂ
diatas tanah harapan, punt ak kunjung mekar, seperti biasanyaÂ
Seperti teratai yang tumbuh suburÂ
Di Segala musimÂ
Aku pun..
Tak lagi peduli pada benih-benihÂ
Bunga yang pernah ku taburÂ
Diatas tanah raja' yang dijanjikanÂ
Langkah kaki ku ayunkan dan
Bergegas pergi meninggalkanÂ
Sebab , aku tau apa yang terlihat DimataÂ
Tak ubahnya semacam kamuflase
yang menyilaukanÂ
Aku melupakannya, untuk waktuÂ
yang tak pernah ku perhitungkanÂ
Hingga tiba masanya, ketika kepulanganÂ
Seroja itu, tersenyum disaat kepulanganÂ