Memang sih, beberapa kalangan ilmiah mengatakan dalam dosis kecil alkohol bermanfaat bagi tubuh. Namun namanya juga minuman yang bikin candu atau ketagihan gak mungkin cuman diminum seteguk dua teguk, bisa lebih bahkan ada yang sampai bergelas-gelas.Â
Efek berlebihan nya bisa membuat seseorang kehilangan kontrol atas dirinya, alias mabuk, berujung pada tindakan kriminal contohnya pemerkosaan dan kekerasan, serta nyetir mobil gak karuan bisa menyebabkan kecelakaan, belum lagi bisa pingsan karena keracunan akut.Â
Di Dunia Barat, minum minuman ber-alkohol adalah menjadi bagian dari budaya. Yang pada awalnya tujuannya untuk menghangatkan badan di kala musim dingin. Bahkan wine atau anggur yang disimpan hingga usianya puluhan hingga bahkan ratusan tahun, harganya fantastis.Â
Ini bagai pisau bermata dua, apakah kepentingan melestarikan kearifan lokal, dan menghidupkan bisnis tersebut jauh lebih berharga daripada mencegah efek merugikan miras/ alkohol bagi masyarakat?Â
Kita bisa ambil analogi, jika sebuah pabrik besi memproduksi golok untuk berburu/ membersihkan lahan, tapi ternyata beberapa orang memesan golok untuk  tindakan kriminal. Yang salah pabriknya atau pembeli golok atau orang yang memodali pabrik golok?Â
Meskipun di golok itu tertulis, jangan dipakai untuk kriminal ya, pakai untuk berkebun. (Hehehe)
Referensi: