Politisi juga perlu lebih cerdas dalam menggunakan media sosial. Yang terpenting, mereka harus memperhatikan  transparansi dan akuntabilitas, dan siap melaporkan rencana mereka secara rinci. Langkah-langkah ini juga  membantu membangun tingkat kepercayaan yang tepat antara influencer dan komunitas (Fandi Alfiansyah Siregar, 2017). Dalam hal literasi digital, komunitas juga berperan. Ketika informasi yang benar dan akurat, orang-orang dengan pemahaman yang benar dapat menyaring informasi dan menghindari narasi politik.
Masyarakat bisa menjadi orang yang sangat berpengetahuan jika mereka mengetahui cara menggunakan media sosial dengan benar. Hal ini meminimalisir kehadiran orang-orang yang mudah terbujuk oleh informasi dan pandangan tertentu yang terus-menerus diedit sesuai  kepentingan masing-masing orang (Zulfa, 2021). Citra dalam politik bisa menjadi alat yang hebat jika Anda menggunakan metode yang tepat dan mempertimbangkan  berbagai aspek. Media sosial dapat memperkuat demokrasi dan menciptakan ekspresi dialog antar  komunitas berbeda di masyarakat.
Oleh karena itu,  penting bagi para politisi untuk menggunakan media sosial dengan bijak dan memprioritaskan transparansi dan akuntabilitas dalam segala situasi  dengan publik. Masyarakat juga mempunyai peran penting dalam meningkatkan literasi digitalnya agar mereka dapat memilih informasi secara kritis dan tidak mudah dimanipulasi oleh manipulasi diskursif politik. Dalam kondisi yang bijaksana dan bertanggung jawab, pencitraan dalam politik di era media sosial dapat menjadi alat yang ampuh untuk memperkuat demokrasi dan memicu dialog  positif antar masyarakat. Peningkatan literasi digital sangat dipengaruhi oleh masyarakat, sehingga memungkinkan individu untuk mengevaluasi informasi secara kritis dan menghindari diri mereka dimanipulasi oleh wacana politik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H