Mohon tunggu...
Setyari Pamungkas
Setyari Pamungkas Mohon Tunggu... -

An amateur writer, loves reading and discussing. American Studies 2011, Sebelas Maret University

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Koloni-koloni Eropa di Amerika

7 Agustus 2013   22:30 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:31 6597
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pada abad ke-17 Inggris mengalami konflik agama dan kemasyarakatan, sehingga perhatian pemerintah Inggris kepada koloni-koloninya di Amerika menjadi berkurang. Hal ini mendorong beberapa koloni Inggris untuk membentuk Konfederasi New England, mereka meliputi: koloni Teluk Massachussetts, Plymouth, Connecticut, dan New Haven. Tujuan pembentukan konfederasi tersebut untuk pertahanan dan kesatuan koloni.

Setelah kondisi Inggris membaik, pemerintah Inggris kembali memberikan perhatian terhadap koloni-koloninya di Amerika. Sehingga mendorong koloni-koloni baru untuk muncul. Misalnya di Carolina, New York, New Jersey, dan Pennsylvania. Selain itu orang Inggris mulai memasuki wilayah koloni Belanda di Long Island dan Manhattan. Karena pertahanan koloni Belanda tidak kuat, maka New netherland jatuh ke tangan Inggris.

Pembangunan koloni-koloni tersebut berdasarkan beberapa faktor, misalnya oleh faktor agama. Koloni Teluk Massachussetts dan koloni Pennsylvania merupakan contoh koloni yang dibentuk oleh faktor agama. Pennsylvania didirikan oleh William Penn. Dia adalah seorang Quaker yang menerima tanah hibah dari Raja Charles II. Tanah itu di sebelah barat Sungai Delaware, sekarang wilayah itu dikenal senagai Pennsylvania. Kemudian Penn merekrut orang-orang penganut agama-agama yang memisahkan diri dari gereja resmi di Inggris, seperti Quaker, Mennonite, Amish, Moravian dan Baptis.

Faktor lain seperti persaudaraan juga mendorong terbentuknya suatu koloni, misalnya Philadelpia yang letaknya berdekatan dengan Pennsylvania. Philadelpia dihuni oleh orang-orang Belanda, Swedia dan Inggris. Sehingga koloni ini dikenal sebagai "Kota Persaudaraan".

Koloni terakhir yang didirikan adalah Georgia. Koloni ini dihuni oleh kaum miskin dan mantan narapidana yang diberi kesempatan baru untuk mendapatkan hidup yang lebih baik di Dunia Baru.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun