Mohon tunggu...
Afif RachmaniaSetyanti
Afif RachmaniaSetyanti Mohon Tunggu... Human Resources - Mahasiswa

Mahasiswa Magister Manajemen Universitas Budi Luhur

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pesugihan Kandang Bubrah, Cara Sesat agar Cepat Kaya?

6 Maret 2024   10:20 Diperbarui: 6 Maret 2024   10:34 1624
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Setiap manusia yang hidup di muka bumi pasti memiliki ujian, banyak dari manusia mengira bahwa dengan kondisi keuangan yang sehat maka hidup akan lebih mudah dijalani. Hidup kaya raya dan bergelimang harta seakan menjadi cita-cita , tujuan hidup dan impian hampir semua orang. Namun, menjadi kaya ternyata tidaklah mudah, bahkan cenderung sulit dan tentu membutuhkan suatu proses yang harus dicapai dengan bekerja keras dan pantang menyerah. Tak heran jika banyak orang yang memilih menjadi kaya dengan cara yang instan, tanpa mempedulikan norma agama dan menyalahi aturan sosial masyarakat. Banyak orang yang terjerumus kedalam dosa dengan mencari jalan pintas yang sesat dan bersekutu dengan setan untuk mendapatkan kekayaan dengan menggunakan pesugihan.

Pesugihan adalah jalan pintas dengan melakukan ritual yang melibatkan dunia ghaib yang tak kasat mata dan mistis untuk mendapatkan kesuksesan dan kekayaan. Pesugihan melibatkan kesepatakatan, janji, tumbal dan berbagai resiko negatif yang dapat ditimbulkan, bahkan sampai bertaruh dengan nyawa. Dengan arti lain pesugihan biasanya dilakukan dengan membuat perjanjian dengan makhluk ghaib berupa tumbal ataupun mahar tertentu yang harus dipersembahkan kepada makhluk gaib sebagai pengganti atau barter untuk kekayaan yang diperoleh. Korban tumbal pesugihan ditentukan berdasarkan permintaan sang makhluk gaib dan pelaku harus bisa memenuhinya. Salah satu pesugihan yang cukup terkenal dari Tanah Jawa adalah Pesugihan Kandang Bubrah.

Apa Pesugihan Kandang Bubrah?

Dikutip dari Hops.Id, "pesugihan Kandang Bubrah termasuk jenis pesugihan yang banyak dilakukan di Indonesia. Jenis pesugihan ini dipercaya bisa memberikan kekayaan berlimpah kepada pelakunya dengan sayarat si pelaku harus merenovasi rumahnya secara terus menerus".

Kandang bubrah secara harfiah dapat diartikan dengan rumah yang berantakan, rumah yang tidak memiliki keteraturan. Kandang bubrah adalah salah satu ritual yang dilakukan untuk mengumpulkan kekayaan atau mencari kesaktian dan kekuasaan. Sesuai dengan namanya "kandang bubrah" ritual ini dikenal dilakukan dengan cara menjadikan bangunan rumah yang berantakan, tidak teratur, dan harus selalu dalam kondisi direnovasi dengan berbagai bongkaran atau renovasi tambahan secara terus menerus.

            Menurut sumber dari Hops.id, pesugihan kandang bubrah ini berasal dari Jawa Tengah dan sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu, diperkirakan pesugihan ini telah ada dari abad ke-15 dan pertama kali diperkenalkan oleh Ki Ageng Tembung Boyo. Makam Tembungboyo di Kelurahan/Kecamatan Purwantoro, Kabupaten Wonogiri, telah lama dikenal sebagai lokasi untuk melakukan pesugihan kandang bubrah.

Meski sudah ada sejak abad ke-15, ritual untuk menjadi kaya secara instan dengan Kandang Bubrah masih ditekuni banyak orang hingga saat ini. Renovasi rumah sebagai syarat ritual dapat dilakukan dari cara yang sederhana, seperti mengecat tembok secara berkala dengan warna yang berbeda-beda hingga merombak salah satu bagian rumah atau keseluhuran yang pada intinya harus selalu melakukan renovasi dan membiarkan rumah untuk tidak pada kondisi rapi dan bersih.  

Kandang Bubrah Pesugihan Aliran Putih? 

            Berdasarkan banyaknya mitos yang beredar, pelaku Pesugihan Kandang Bubrah ternyata tidak bisa menjadikan kaya mendadak atau secara instan dikarenakan dalam praktiknya agar menjadi kaya hingga 7 keturunan setiap pelaku Pesugihan Kandang Bubrah Tembung Boyo diharusakan melakukan renovasi rumah dan membuat usaha sebagai syarat mendatangkan rezeki. Dikutip dari salah satu narasumber  pada Youtube Yona Musk, 24 Juli 2023 menyatakan "Bukan langsung kaya mendadak tapi nanti akan ada perubahan sedikit demi sedikit dan bukan secara instan".

Maka dari itu banyak pelaku Pesugihan Kandang Bubrah meyebut praktik pesugihan tersebut sebagai Pesugihan aliran putih dikarenakan banyak pelaku praktik pesugihan yang mengira bahwa perjanjian pesugihan hanyalah berupa merenovasi rumah terus menerus dan tidak menggunakan tumbal nyawa. Akan tetapi, yang harus diketahui berdasarkan mitos yang beredar, sebenarnya Pesugihan Kandang Bubrah juga tetap menggunakan tumbal. Melalui kontrak ritual pesugihan, beberapa cerita menyebutkan bahwa Pesugihan Kandang Bubrah yang konon "tanpa tumbal", ternyata tetap memakan korban jika syarat ritual tahunan tidak dapat dilakukan dan dipenuhi oleh pelaku pesugihan dan harapan menjadi kaya hingga 7 keturunan melalui pesugihan kandang bubrah sama sekali tidak memberikan jaminan.

Pandangan Pesugihan dalam Norma Agama dan Era Manusia Modern

            Sebagian besar hidup tidak tenang adalah karena pola pikir yang salah. Banyak orang yang berpikir bahwa semua yang terjadi dalam hidupnya adalah sepenuhnya tanggung jawabnya. Maka dari itu, setiap peristiwa yang dihadapi manusia menjadi bentuk ujian dari Tuhan. Hukum pesugihan dalam agama tentunya telah banyak diketahui bahwa pesugihan berkaitan erat dengan sihir, dukun dan ilmu ghaib yang dimana perilaku tersebut sangat bertentangan dengan norma dan aturan Agama. Hukum pesugihan disimpulkan sebagai bentuk dari syirik, yaitu menyekutukan Tuhan. Perilaku pesugihan adalah bentuk dari manusia sesat yang menyimpang dari jalan kebenaran.

            Kepercayaan kepada pesugihan banyak dipercayai di khalayak masyarakat. Memperoleh kekayaan secara instan tanpa perlu kerja keras dengan bantuan kekuatan gaib banyak diyakini dalam budaya masyarakat tradisional. Mereka yang menjalani pesugihan memiliki pola pikir yang bersifat instan dan apa yang diinginkan harus terwujud dalam waktu yang singkat. Mereka memiliki orientasi hidup duniawi sehingga tidak mempresentasikan norma sosial dan norma agama yang dilanggar.

            Perkembangan zaman telah banyak berubah, tetapi keyakinan dan perilaku pesugihan tetap tumbuh di masyarakat. Dengan warisan budaya yang kental banyak orang mengatakan bahwa percaya takhayul adalah salah satu ciri-ciri orang Indonesia, maka daari itu kepercayaan kepada pesugihan tersebut akhirnya menjadi mitos karena sulit dibuktikan kebenarannya. Mitos dan isu tersebut tetap bertahan walau masyarakat dan perkembangan zaman telah berubah. Bukan karena benar atau salah yang membuat isu pesugihan langgeng, tetapi karena kepercayaan tersebut terus diwariskan tanpa sadar dari generasi ke generasi.

            Definisi pesugihan itu hanyalah untuk mencari kekayaan dengan melakukan ritual dan perjanjian tertentu, yang bersifat pemujaan. Namun apapun sebutannya yang namanya meminta bantuan dan bersekutu kepada jin dan makhluk gaib adalah hal yang menyimpang. Karena hakikatnya tempat meminta yang paling tepat hanyalah kepada Tuhan, dan kekayaan hanya akan didapat oleh orang-orang yang memanfaatkan keahlian diri dan bekerja keras serta terus berjuang, tidak hanya berdiam diri dirumah dan berharap kekayaan akan didapatkan tanpa bekerja dan berusaha.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun