Mohon tunggu...
Arum Sato
Arum Sato Mohon Tunggu... content writer -

pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Merekam Peradaban Lewat Buku Batik Pekalongan: Dari Masa ke Masa

29 Mei 2017   18:40 Diperbarui: 29 Mei 2017   18:48 629
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain para narasumber, rekan media dan blogger, hadir pula beberapa mahasiswa dari program pendidikan teknologi informasi, program pendidikan akuntansi dan penerima bea siswa Bakti BCA dari Universitas Indonesia dan Bina Nusantara University.

Talkshow Kafe BCA VI ini mengupas nilai-nilai budaya, kedalaman rasa, makna, jiwa, cinta, dan harmoni yang “tertulis” pada kain Batik sebagai karya seni yang orisinal kebanggaan bangsa Indonesia. Sesuai dengan yang diamanatkan oleh Unesco untuk terus menjaga keaslian, makna dan filosofi Batik sebagai warisan takbenda.

Selain talkshow, BCA sekaligus meluncurkan buku Batik Pekalongan: Dari Masa ke Masa. Buku ini ditulis secara apik oleh Budi Mulyawan dan didukung sepenuhnya oleh BCA. Kehadiran buku ini sangat penting. Demikian yang dikatakan oleh Jahja Setiaatmadja, saat membuka talkshow. “Penting sekali karena buku nggak akan hilang begitu saja. Tidak seperti cerita yang dalam sekian tahun bisa saja kita lupa detail dan kronologinya. Tapi dengan buku, kita bisa membuka dan membaca kapan saja apabila kita butuh atapun lupa. Buku adalah sejarah yang tertulis,” jelas Jahja.

Budi Mulyawan, penulis buku Batik Pekalongan: Dari Masa ke Masa sedang menandatangi sebuah bukunya sebelum diserahterimakan kepada Jahja Setiaatmadja. Foto: Arum Sato
Budi Mulyawan, penulis buku Batik Pekalongan: Dari Masa ke Masa sedang menandatangi sebuah bukunya sebelum diserahterimakan kepada Jahja Setiaatmadja. Foto: Arum Sato
Serah terima buku Batik Pekalongan: Dari Masa ke Masa dari Budi Mulyasan (kanan), sang penulis buku kepada Jahja Setiaatmadja (tengah) selaku Presiden Direktur BCA, serta Inge Setiawati (kiri) selaku Executive Vise President Corporate Social Responsibility (CSR) BCA. Foto: Arum Sato
Serah terima buku Batik Pekalongan: Dari Masa ke Masa dari Budi Mulyasan (kanan), sang penulis buku kepada Jahja Setiaatmadja (tengah) selaku Presiden Direktur BCA, serta Inge Setiawati (kiri) selaku Executive Vise President Corporate Social Responsibility (CSR) BCA. Foto: Arum Sato
Narasumber diapit oleh para model dari Galeri Batik Jawa Indigo asuhan dari Nita Kenzo. Para pemegang buku (kiri-kanan): Nita Kenzo, Inge Setiawati, Poppy Savitri, Jahja Setiaatmadja, Budi Mulyawan, dan Suryani. Foto: Arum Sato
Narasumber diapit oleh para model dari Galeri Batik Jawa Indigo asuhan dari Nita Kenzo. Para pemegang buku (kiri-kanan): Nita Kenzo, Inge Setiawati, Poppy Savitri, Jahja Setiaatmadja, Budi Mulyawan, dan Suryani. Foto: Arum Sato
Jahja pun sangat berterima kasih kepada Budi Mulyawan selaku penulis buku Batik Pekalongan: Dari Masa ke Masa. “Kita bangga punya penulis batik orang kita sendiri. Biasanya kan yang nulis batik banyak dari luar,” ungkap Jahja yang langsung disambut geer hadirin yang hadir.

Dengan hadirnya buku tentang Batik Pekalongan, diharapkan mampu meningkatkan kepedulian masyarakat luas terhadap Batik Pekalongan sekaligus juga mampu menjadi inspirasi bagi kemajuan teknik membatik di Indonesia. Sekaligus upaya BCA menggaungkan Pekalongan sebagai Kota Batik Dunia kepada wisatawan domestik dan mancanegara.

Jakarta, 29 Mei 2017

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun