Saya termasuk orang yang sangat menyukai sayuran, baik sayuran matang maupun lalapan mentah. Buncis adalah salah satu sayuran yang selalu saya punyai di dapur. Saya memadumadankan Bakmi Mewah dengan bahan lain yang tersedia di dapur. Diantaranya saya menggunakan, buncis, tahu, tomat dan seledri. Untuk buncisnya, saya kukus selama 3 menitan, supaya ketika dimakan, kriuk renyahnya masih terasa. Tahu juga saya kukus 5-10 menit. Selanjutnya tinggal disusun dan dihidangkan. Nah, kali ini saya hanya menambahkan sedikit cabe bubuk pada mi. Terpisah, saya membuatkan sambal bawang untuk suami yang doyan pedas. Karena saya dan suami penyuka lalap dan sayuran, maka apa yang nampak di gambar semua tandas. Alhamdulillah, berkah bisa makan mewah dengan Bakmi Mewah.
Kali ini saya membuat versi pedas, karena suami merupakan penyuka makanan pedas. Saya pribadi lebih suka yang level pedasnya sedang. Untuk menyiasatinya, ketika memasak mi, saya selalu menambahkan potongan cabe. Saat tidak ada stok cabe segar, saya menambahkan cabe bubuk instant. Nah, kekurangan Bakmi Mewah adalah, sambalnya kurang pedas. Ini untuk ukuran suami saya, hehehe. Mungkin untuk yang lain pedasnya sudah sesuai. Namun pedas dan asin adalah sesuatu yang bisa diatur sesuai keinginan tentunya. Betul, tidak?
Dan karena saya  dan suami suka dengan lalapan, maka kreasi saya juga tak jauh-jauh dari yang hijau-hijau, seperti gambar di bawah ini. Nah, gimana makannya, tuh? Kok banyak sayurnya daripada mi-nya? Cara makannya gampang. Ambil daun selada, comot mi dan taruh di atas selada. Jangan lupa jamur dan daging ayamnya juga. Lalu wrap dan hap, masuk mulut deh. Rasanya kriuk-kriuk nikmat. Pedasnya mi ditambah segarnya selada adalah nikmat tersendiri saat memakannya. Rasanya nikmat banget.
Nah, saat di dapur hanya ada telur, tomat dan timun, Bakmi Mewah bisa tetap tampil mewah, lho. Nggak percaya? Nih, lihat di bawah.. mewah, kan? Sudahlah mewah, sehat pula. Nikmat mana lagi yang kau cari? Saya mah cukup Bakmi Mewah, bakmi ayam tanpa kuah dengan jamur dan daging ayam asli. Anda?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H