Proses bermula dari air masuk melalui intake/pintu air Kali Krukut. Setelah mengalami proses screening/penyaringan, air mengalir menuju bak pra sedimentasi (prased) untuk diendapkan. Di IPA Cilandak terdapat dua bak pra sedimentasi, yaitu: pra sedimentasi 1 dan pra sedimentasi 2. Meski ada dua, bak pra sedimentasi mempunyai fungsi yang sama. 2 minggu sekali bak pra sedimentasi akan dikuras. Frekuensi pengurasan bisa lebih sering bila kondisi air yang didapat semakin keruh. Saat dikuras, hanya satu bak pra sedimentasi yang bekerja.
Setelah dari bak pra sedimentasi, air selanjutnya mengalami proses filtrasi. Setelah melewati proses filtrasi, barulah teknologi MBBR diterapkan. Yaitu dengan memasukkan media bio ball yang disebut METEOR, sebagai rumah para mikroorganisme. Menghindari hanyut terbawa banjir, maka dalam proses MMBR dibuatkan semacam teralis sehingga METEOR tersebut aman.
Seperti halnya manusia, mikroorganisme juga butuh makanan untuk tetap hidup. Digunakan sistem Aerasi dengan menggunakan blower untuk melarutkan oksigen di dalam air. Artinya, METEOR harus mendapatkan cukup oksigen untuk bisa hidup dan bekerja. Kandungan oksigen yang dibutuhkan sebesar kurang lebih 5 mg/L.
Setelah air mengalami proses MBBR selanjutnya akan berpindah ke dalam bak lain untuk proses penghilangan detergent dengan penambahan karbon aktiv. Barulah setelah itu air bisa dipompa ke dalam unit Plant Lama maupun UCD 720 untuk diproses menjadi air bersih.
Pengolahan Air
IPA Cilandak memiliki 2 Reservoir dengan daya tampung masing-masing 1.000 meter kubik. Masing-masing reservoir memiliki 7 buah pompa. Dari reservoir, air akan dipompa untuk dialirkan ke pelanggan.
Sebelum dialirkan ke pelanggan, air diberi tambahan zat Chlorine. Ini berguna untuk membunuh bakteri dan kuman yang ada di dalam air. Makanya sering kita membaui air kran dengan kaporit. Itu adalah sisa Chlorine dari pengolahan di instalasi. Kenapa ketika sampai ke rumah pelanggan masih ada?
Itu memang disengaja supaya air tetap bisa melakukan tugasnya membunuh bakteri dan kuman disepanjang perjalanan menuju rumah pelanggan. Mengingat, dari instalasi sampai ke kran pelanggan, air melalui banyak saluran perpipaan. Dikhawatirkan ketika pipa sudah tua, atau ada sumbatan tanah sehingga air menjadi kotor lagi. Cara menghilangkannya cukup dengan mendiamkan air kurang lebih 15 menit. Bau kaporit akan menguap dan air siap digunakan sesuai kebutuhan.
Jakarta, 14 Desember 2016