Mohon tunggu...
Arum Sato
Arum Sato Mohon Tunggu... content writer -

pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Strategi IPA Cilandak Mengatasi Keterbatasan Air Baku

14 Desember 2016   22:58 Diperbarui: 15 Desember 2016   18:12 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ada 3 unit Plant di IPA Cilandak, Plant Lama (1 dan 2) serta UCD 720. Ini adalahnampak depan Unit Plant Lama 1, yang sudah ada sejak tahun 1977. Plant Lama 1 ini mampu memproduksi air bersih sebanyak 100 liter per detik. Foto: Arum Sato

Proses bermula dari air masuk melalui intake/pintu air Kali Krukut. Setelah mengalami proses screening/penyaringan, air mengalir menuju bak pra sedimentasi (prased) untuk diendapkan. Di IPA Cilandak terdapat dua bak pra sedimentasi, yaitu: pra sedimentasi 1 dan pra sedimentasi 2. Meski ada dua, bak pra sedimentasi mempunyai fungsi yang sama. 2 minggu sekali bak pra sedimentasi akan dikuras. Frekuensi pengurasan bisa lebih sering bila kondisi air yang didapat semakin keruh. Saat dikuras, hanya satu bak pra sedimentasi yang bekerja.

Setelah dari bak pra sedimentasi, air selanjutnya mengalami proses filtrasi. Setelah melewati proses filtrasi, barulah teknologi MBBR diterapkan. Yaitu dengan memasukkan media bio ball yang disebut METEOR, sebagai rumah para mikroorganisme. Menghindari hanyut terbawa banjir, maka dalam proses MMBR dibuatkan semacam teralis sehingga METEOR tersebut aman.

Seperti halnya manusia, mikroorganisme juga butuh makanan untuk tetap hidup. Digunakan sistem Aerasi dengan menggunakan blower untuk melarutkan oksigen di dalam air. Artinya, METEOR harus mendapatkan cukup oksigen untuk bisa hidup dan bekerja. Kandungan oksigen yang dibutuhkan sebesar kurang lebih 5 mg/L.

Setelah air mengalami proses MBBR selanjutnya akan berpindah ke dalam bak lain untuk proses penghilangan detergent dengan penambahan karbon aktiv. Barulah setelah itu air bisa dipompa ke dalam unit Plant Lama maupun UCD 720 untuk diproses menjadi air bersih.

Pengolahan Air

Air Kali Krukut ketika sudah melalui proses di Pra Sedimentasi, Koagulasi, Flokulasi, dan Sedimentasi. Air ini akan menuju proses filtrasi sebelum akhirnya ditampung di resevoir. Foto: Arum Sato
Air Kali Krukut ketika sudah melalui proses di Pra Sedimentasi, Koagulasi, Flokulasi, dan Sedimentasi. Air ini akan menuju proses filtrasi sebelum akhirnya ditampung di resevoir. Foto: Arum Sato
Di dalam unit pengolahan air, baik Plant Lama maupun UCD 720 menerapkan tahapan yang sama. Tahapan pengolahan air meliputi: Koagulasi (pengaduakan cepat), Flokulasi (pengadukan lambat), Sedimentasi (pengedapan), dan Filtrasi. Dari tahapan Filtrasi air dialirkan ke Reservoir/bak penampungan, yang selanjutkan dialirkan ke pelanggan.

IPA Cilandak memiliki 2 Reservoir dengan daya tampung masing-masing 1.000 meter kubik. Masing-masing reservoir memiliki 7 buah pompa. Dari reservoir, air akan dipompa untuk dialirkan ke pelanggan.

Sebelum dialirkan ke pelanggan, air diberi tambahan zat Chlorine. Ini berguna untuk membunuh bakteri dan kuman yang ada di dalam air. Makanya sering kita membaui air kran dengan kaporit. Itu adalah sisa Chlorine dari pengolahan di instalasi. Kenapa ketika sampai ke rumah pelanggan masih ada?

Itu memang disengaja supaya air tetap bisa melakukan tugasnya membunuh bakteri dan kuman disepanjang perjalanan menuju rumah pelanggan. Mengingat, dari instalasi sampai ke kran pelanggan, air melalui banyak saluran perpipaan. Dikhawatirkan ketika pipa sudah tua, atau ada sumbatan tanah sehingga air menjadi kotor lagi. Cara menghilangkannya cukup dengan mendiamkan air kurang lebih 15 menit. Bau kaporit akan menguap dan air siap digunakan sesuai kebutuhan.

Di bawah hamparan rumput ini, ada reservoir yang digunakan untuk menampung air bersih sebelum disalurka ke pelanggan. IPA Cilandak, memiliki 2 reservoir dengan total daya tampung 2.000 meter kubik. Foto: Arum Sato
Di bawah hamparan rumput ini, ada reservoir yang digunakan untuk menampung air bersih sebelum disalurka ke pelanggan. IPA Cilandak, memiliki 2 reservoir dengan total daya tampung 2.000 meter kubik. Foto: Arum Sato
Mengingat air adalah kebutuhan paling penting setiap manusia, sudah seharusnya bila manusia juga peduli  dan perhatian terhadap ketersediaan air. Apa saja kepedulian yang bisa kita lakukan? Tidak membuang sampah ke sungai. Itu artinya, kita sudah mengurangi pencemaran air sungai. Dengan langkah sederhana ini berarti kita sudah turut menyelamatkan air sungai sekaligus menyelamatkan kehidupan.

Jakarta, 14 Desember 2016

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun