Mohon tunggu...
Arum Sato
Arum Sato Mohon Tunggu... content writer -

pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Roh Indonesia dengan Penyanyi Bali dalam Opera Eropa

18 April 2016   22:15 Diperbarui: 19 April 2016   10:34 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Don Jose pun marah kepada Escamillo dan berusaha menikamnya. Foto: setyaningrum."]

[/caption]

[caption caption="Ketika warga di kota Seville bersiap menyambut Carmen dan Escamillo. Foto: setyaningrum."]

[/caption]

[caption caption="Ketika warga di kota Seville bersiap menyambut Carmen dan Escamillo. Foto: setyaningrum."]

[/caption]Opera Carmen ini melibatkan 42 musisi, 42 penyanyi, 35 anak-anak, dan 12 solis, gabungan dari Batavia Madrigal Singers, The Resonanz Children’s Choir dan Jakarta Concert Orchestra. Para solois andalan Indonesi tersebut seperti: Heny Janawati (pemeran Carmen), Farman Purnama (pemeran Don Jose), Harland P. Hutabarat (pemeran Escamillo), Birgitta Dewi Sisca Puspita (pemeran Micaela), Fitri Muliati (pemeran Frasquita), Valentina N. Aman (pemeran Mercedes), Rainier Revireino (pemeran Zuniga), Renno Krisna (pemeran Remendado), Hari Santosa (pemeran Morales), dan Alvin Tobing (pemeran Dancairo).

Pertunjukan Carmen di Ciputra Artpreneur Theater ditampilkan sesuai dengan naskah aslinya, dengan bahasa Perancis. Seluruh tokoh diperankan oleh orang Indonesia. Hanya saja, Avip Priatna, sang direktur pertunjukan, memilih Jos Groenier sebagai sutradara dan Brian Masuda sebagai pelatih vokal.

“Keikutsertaan Jos Groenier dalam pertunjukan ini merupakan ajang pembelajaran yang sangat baik bagi para penampil. Untuk mereka menyerap pengalaman dari sutradara asal Belanda yang telah bergabung di European Music Organizations sejak 1978 ini,” jelas Avip Priatna.

Seluruh pemain pertunjukan Carmen adalah orang Indonesia. Sosok perempuan di balik tokoh Carmen adalah Heny Janawati. Ia adalah penyanyi mezzo-soprano asal Bali, yang merupakan satu-satunya penyanyi opera asal Bali yang mengenyam pendidikan di Amerika Utara. Heny Janawati menerima gelar bachelor danmaster degree dari The University of British Columbia, Canada.

Carmen di Republik Ceko dan Vancouver

Bagi Heny Janawati, ini adalah penampilan ketiganya dalam memerankan sosok Carmen. Sebelumnya, Heny telah memerankan sosok Carmen di Republik Ceko dan Vancouver, Kanada. Ia pernah memerankan sosok Jezibaba pada opera Rusalka karya Antonin Dvorak. Ia juga telah tampil di panggung opera dan musik klasik Amerika Utara dan Eropa.

[caption caption="Carmen dan Escamillo di tengah warga Sevilla. Foto: setyaningrum"]

[/caption]

[caption caption="Carmen dan Escamillo di tengah warga Sevilla. Foto: setyaningrum."]

[/caption]Begitupun dengan Farman Purnama, sosok pemeran Don Jose dalam opera Carmen. Lelaki bersuara tenor kelahiran Jakarta ini mempelajari seni pertunjukan vokal klasik di Belanda, tepatnya Utrecht Conservatory (Hogelschool voor de Kunsten Utrecht). Hingga tingkat Master ia menimba ilmu di bawah arahan maestra Henny Diemer. Sebelumnya, ia mengasah seni vokalnya di bawah bimbingan N. Simanungkalit, Pranadjaya, Anette Frambach dan Avip Priatna.

Farman Purnama telah bermain opera beberapa kali. Tahun 2004 ia berperan sebagai Dido di opera Dido and Aeneas karya Henry Purcell. Tahun 2005 ia memerankan sosok Turiddu dalam operaCavalleria Rusticana karya Pietro Mascagni. Di tahun 2006 Farhan memerankan sosok Samson di opera Samson et Dalila karya Camille Saint-Saëns.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun