KEN AROK PEMBUAT SEJARAH
Halaman 26
"Ketika Sri Maharaja Girindra menyerang istana kediri dan Raja Kertajaya harus mengungsi, maka tempat berlindung Raja Kertajaya pada waktu itu di kalangbret," kata Mahesa Agni.
Di Kalangbret itu Raja Kertajaya dan pasukan pengawalnya mendapat tempat perlindungan dari Buyut Ageng. Pasukan Jenggala saat itu juga tidak dapat menembus pertahanan kalangbret, sehingga pasukan Jenggala mundur kembali ke kediri. Ini semua karena kesaktian dari guru Raja Kertajaya.
Bahkan setelah dapat menyusun kekuatan, Raja Kertajaya dapat menyerang balik pasukan Jenggala yang berada di Kediri dan merebut kembali istana Kediri. Ini semua berkat kepiawaian dari senopati Kediri yang bernama Arya Pulung atau Tunggul Ametung. Selain itu juga pengaruh yang besar dari Buyut Ageng.
"Dan saya dengar-dengar Senopati Arya Pulung atau Tunggul Ametung adalah saudara muda seperguruan dengan Raja Kertajaya yang sama---sama berguru pada Buyut Ageng," kata Panji Pati-Pati.
"Benar adi Panji Pati-Pati," Jawab Mahesa Agni. Tetapi Buyut Ageng hanyalah salah satu dari sekian banyak guru dari Raja Kertajaya.
"Menurut kakang Mahesa Agni, apakah Sri Rajasa Bhatara Sang Amurwabhumi mampu menghadapi kesaktian Raja Kertajaya," tanya Panji Pati-Pati.
"Ken Arok yang sekarang bergelar Sri Rajasa Bhatara Sang Amurwabhumi, bukanlah orang sembarangan," kata Mahesa Agni. Saya tidak mengetahui siapa gurunya, tetapi kenyataannya Ken Arok dapat mengalahkan pembunuh Tunggul Ametung dalam suatu pertempuran satu lawan satu.
Ken Arok yang saya pernah dengar-dengar cerita dari para Brahmana dan Pendeta yang mengenalnya dalam pengembaraannya. Menceritakan bahwa Ken Arok adalah murid dan anak angkat Siwa, titisan Wisnu dan ciptaan Brahma.
Pada saat terdesak maka Ken Arok akan menghadapi lawan-lawannya dengan ilmu tiban, yaitu ilmu yang muncul begitu saja sesuai dengan angan dari ken Arok.