Mohon tunggu...
Sosbud Pilihan

Bagaikan 2 Sisi Pisau, Kenakalan dan Prestasi Selalu Menjadi 2 Sisi Remaja yang Berjalan Beriringan

15 Oktober 2017   09:23 Diperbarui: 15 Oktober 2017   10:16 1793
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maraknya tindak kenakalan remaja di Yogyakarta memang menjadi kekhawatiran tersendiri. Namun, dibalik kriminalitas yang merajalela terdapat banyak prestasi yang dapat diraih sejumlah anak muda di Yogyakarta.

Dok.pribadi
Dok.pribadi
Sebagai contoh, salah satu finalis sebuah ajang pencarian bakat pada stasiun televisi swasta, Bening Ayu. Dalam ajang bertajuk Rising Star, Bening Ayu yang berusia 19 tahun asal Sriharjo, Imogiri, Bantul berhasil melangkah ke delapan besar di panggung Rising Star. Prestasi Bening Ayu ini dapat menjadi inspirasi para remaja Yogyakarta untuk mengasah bakatnya agar menjadi sebuah prestasi. Sehingga aksi tawuran dan klitih dan beberapa kasus dilakukan oleh pelajar dapat terminimalisir jika remajanya sibuk mengembangkan potensi yang dimiliki.

Dok.pribadi
Dok.pribadi
Selain itu, bertepatan dengan peringatan Hari Kebangkitan Nasional tahun 2016 terdapat prestasi membanggakan lainnya, yakni kontingen atlet basket akan mewakili Yogyakarta dalam Kejuaraan Nasional (Kejurnas) bla basket kelompok umur 16 tahun. Selain itu, mereka juga akan dipersiapkan mengikuti Pekan Olahraga nasional (PON) Remaja 2017 di Jawa Tengah. Atlet ini merupakan hasil seleksi dari seluruh daerah di Yogyakarta. Prestasi para atlet ini harusnya menyadarkan para remaja bahwa mereka harus bersaing untuk hal positif yang akan membangun bakat yang mereka miliki, bukan bersaing dalam hal negatif yang akan merugikan mereka sendiri.

Dok.pribadi
Dok.pribadi
Banyak prestasi yang ditorehkan oleh remaja Yogyakarta. Selain yang telah terpapar di atas, ada juga Shofi Fatihatun Sholihah, dara berusia 22 tahun kelahiran Bantul yang sudah meraih banyak prestasi di usia muda untuk bidang penelitian. Beberapa prestasi yang pernah ia torehkan, di antaranya mendapatkan medali perak untuk Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia bidang sosial humaniora tahun 2011, juara 3 menulis artikel festival ekonomi kreatif, Kementerian Perdagangan tahun 2011, calon utama perwakilan DIY untuk program ASEAN Students Visit to India 2016 dan masih banyak lagi. Hal ini berawal dari hobi masa kecilnya yaitu menulis karangan, yang akhirnya ia tekuni hingga tergabung dalam Kajian Ilmiah Remaja (KIR) dan mengikuti berbagai kompetisi menulis ilmiah yang diselenggarakan oleh berbagai pihak.

Jika remaja disibukkan untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya seperti yang dilakukan oleh Shofi, tentu saja hal ini akan berdampak positif bagi dirinya sendiri dan lingkungannya. Tak akan ada lagi pemikiran-pemikiran ke arah kriminalitas. Jika potensi remaja di Yogyakarta dikembangkan pastinya potensi tersebut akan menorehkan sebuah prestasi yang membanggakan. Apalagi jika prestasi tersebut dapat bermanfaat untuk orang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun