Berdasarkan kekuasaan mereka, galau dibagi menjadi delapan tingkat berikut ini:
1. Galau Tingkat Kayangan
Ada ya galau tingkat kayangan? Ya, cuma ada disini, ini hanya istilah yang saya gunakan untuk mendeskripsikan betapa tingginya kegalauan yang dialami oleh penderitanya, ada yang menyebutnya “Gilau” alias gila karena galau. Sebenarnya kayangan merupakan bahasa Sansekerta, svarga yang berarti surga. Dalam tradisi Jawa baru, istilah Kahyangan dipakai untuk menyebut tempat tinggal para dewa dan bidadari. Sementara istilah Swarga tetap dipakai untuk menyebut tempat tinggal para roh yang semasa hidup bertindak penuh kebajikan sesuai dengan aturan agamanya. Wah, kalau galaunya sudah tingkat kayangan mestinya sudah tidak galau, alias sudah ekstra bahagia.
2. Galau Tingkat Dewa/Dewi
Galau tingkat penghuni kayangan, berarti dari semua tugas yang ada dikayangan sudah dibagi sesuai dengan pangkat masing-masing. Kalau sang dewa dan dewi hanya menggalau dengan urusan yang sudah dibebankan kepada mereka. Dewa/Dewi sendiri merupakan makhluk yang berkuasa yang merupakan perwujudan Tuhan, lumayan gawat juga jika galau tingkat ini melanda korbannya.
3. Galau Tingkat Raja/Ratu
Galau tingkat Raja atau Ratu biasanya disebut sebagai tingkatan galau yang mencakup urusan suatu wilayah tertentu, biasanya sebuah kerajaan dan kasultanan.
4. Galau Tingkat Raden Mas/Raden Ajeng
Kalau galaunya tingkat Raden Mas atau Raden Ajeng hanya berkutat galau akan dijadikan raja penerus tahta atau tidak. Aliasnya galau akan naik tahta dengan beban yang harus diemban.
5. Galau Tingkat Patih
Galau tingkat Patih yaitu kegalauan mengurus warga masyarakat satu karesidenan, cukup banyak juga ya, diatas bupati.