Terpenting adalah bisa menambah pengalaman, menjadi informasi tambahan pada CV, dan benefit yang didapat secara keseluruhan sudah sesuai. Kalaupun pada waktu mendatang kontrak tidak diperpanjang, ya berjuang mendapatkan kerja yang lebih baik lagi.
Berkaca dari pengalaman, sebagian pelamar kerja kelompok milenial dan Gen Z masih tetap ada yang memiliki keinginan untuk menyandang status karyawan tetap saat bekerja.
Sehingga, anggapan bahwa anak milenial dan Gen Z kalau bekerja hanya sebentar-sebentar dan cepat merasa bosan, tidak bisa digeneralisir begitu saja. Tentang apa atau siapa saja motivasi kerjanya, bisa jadi hanya salah satu faktor dari sekian banyak di antaranya.
Pada akhirnya, baik hanya berstatus karyawan kontrak dengan durasi kerja waktu tertentu atau karyawan tetap, yang akan di-monitoring dan dievaluasi lebih lanjut adalah attitude dan kinerja kita, sebagai pekerja.
Status karyawan tetap bukanlah suatu jaminan seorang pekerja akan bertahan sampai dengan pensiun. Pun sebaliknya. Karyawan kontrak tidak selamanya akan was-was tentang bagaimana nasibnya di suatu perusahaan.
Tentu saja, peluang untuk mencapai hal tersebut selalu terbuka. Entah di kantor saat ini, atau di tempat lain di waktu mendatang. Ya, namanya juga usaha.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H