Sekalipun pembahasannya soal teknis, secara bertahap, step by step, akan dijelaskan kenapa hal tersebut bisa menjadi lucu.
Misalnya saja, aturan soal travelling yang, tidak memperbolehkan para pemain basket untuk membawa bola lebih dari dua langkah tanpa men-drible.
Bayangkan, pemain sekelas Russell Westbrook saja pernah melakukan pelanggaran ini. Sewaktu masih bermain untuk OKC Thunder, dengan polosnya ia membawa bola basket menggunakan kedua tangannya, dari bawah ring menuju tengah lapangan saat melawan Golden State Warriors.
Wajar saja Stephen Curry terlihat sedikit tersenyum kontemp saat pertandingan tersebut masih berlangsung.
Lah gimana, mungkin kala itu Stephen Curry juga mbatin, "Ini maksud si Russell tu apa, sih? Bisa-bisanya lupa aturan dasar sewaktu pertandingan resmi berlangsung. Hadeeeh. Sell, Sell."
Selain itu, Shaqtin A Fool juga tidak tebang pilih. Siapa pun pemainnya, jika ia melakukan hal yang terbilang konyol, pasti akan muncul dalam tayangannya.
Nama besar seperti LeBron James, Stephen Curry, dan James Harden pun pernah melakukan bloopers konyol yang sebetulnya bisa diantisipasi.
Namun, tentu saja hal tersebut bisa terjadi karena beberapa faktor. Bisa kelelahan atau memang kurang fokus selama pertandingan.
Setelah saya menjadi penonton setia Shaqtin A Fool selama dua tahun terakhir, saya menyadari bahwa, ada beberapa faktor yang membikin tayangan ini sangat-sangat jenaka dan menarik.
Pertama, backsound-nya pas dengan bloopers yang terjadi. Musiknya betul-betul kocak. Mewakili isi konten secara menyeluruh.
Kedua, efek yang dilebih-lebihkan justru bikin videonya semakin lucu. Efek ini hampir selalu digunakan pada setiap tayangannya. Misalnya, lemparan yang meleset bisa terbang sampai ke bulan. Atau saat ada pemain yang terpeleset, guling-gulingnya bisa sampai ke pinggir jalan. Kan, konyol betul.