Sudah sekira lima bulan saya melakukan proses perekrutan karyawan dari rumah secara online. Mulai dari wawancara hingga pelaksanaan psikotes. Semuanya dilakukan dengan mengandalkan koneksi internet juga pulsa reguler.
Di satu sisi menyenangkan, tapi di sisi yang lain, ada hal yang rasanya bikin saya mangkel dan pengin misuh di waktu bersamaan. Bukan soal koneksi internet, melainkan beberapa tes, termasuk psikotes online yang sama sekali tidak dikerjakan oleh para kandidat.
Padahal, saya sudah menginformasikan di awal wawancara bahwa, psikotes dan tes lain yang dilakukan secara online tetap penting dan wajib untuk diselesaikan. Baik sebagai kelengkapan administrasi maupun review secara menyeluruh.
Kendati demikian, selalu saja ada kandidat yang menyepelekan instruksi yang saya berikan. Sudah diberi tenggat maksimal dalam menyelesaikan tes secara online, tapi masih tetap tidak diindahkan. Padahal, waktu pengerjaan tidak lebih dari dua jam. Bahkan, saya sampai harus menagih melalui pesan singkat pada keesokan harinya karena tes belum dikerjakan sebagaimana mestinya oleh sebagian kandidat.
Sederhananya, tes secara online bisa kalian kerjakan di mana pun, selama terhubung dengan koneksi internet. Tidak sedikit pula yang dapat dikerjakan melalui hape. Sebagai tambahan, hanya perlu menyiapkan earphone atau headset untuk berjaga-jaga jika memang diperlukan.
Kalaupun memang kesulitan atau ada hal yang ingin ditanyakan, tidak ada salahnya untuk bertanya melalui pesan singkat atau telepon, jika memang benar-benar diperlukan.
Jika membutuhkan waktu tambahan dalam pengerjaan tes online yang diberikan setelah interview, saran saya, sebaiknya tetap memberi konfirmasi kepada pihak HRD agar tidak terjadi kesalahpahaman. Jelaskan kenapa belum/tidak bisa mengerjakan tes online pada waktu tersebut.
Saya beri tahu alasannya. Tidak sedikit tes online yang sudah diatur batas waktu pengerjaannya. Singkatnya, jika tes tersebut dikerjakan melebihi batas waktu, hasil tes akan blank atau tidak muncul. Maksud saya, sangat disayangkan jika hasil interview kalian mendapat penilaian baik dari HRD, tapi ada bagian dari kelengkapan administrasi yang tidak diselesaikan.
Dari sudut pandang saya, pengerjaan tes online, apalagi dikerjakan di rumah atau di tempat lain yang dirasa nyaman, akan terasa menyenangkan dan tidak semenegangkan ketika mengerjakan secara langsung di depan HRD. Para pelamar kerja bisa mengerjakan tes online sambil rebahan, minum kopi, memakan beberapa camilan, juga pergi ke toilet tanpa minta izin terlebih dahulu. Dengan catatan, tes online selesai tepat pada waktunya.
Agar lebih bisa dipahami bahwa, pengerjaan psikotes online pada proses seleksi karyawan sama pentingnya seperti pengerjaan psikotes secara langsung, berikut saya berikan tips dalam mengerjakan psikotes/tes online agar hasil kalian bisa maksimal dan meminimalisir kesalahpahaman dengan HRD jika belum mengerjakan tesnya sama sekali.
#1 Jika belum memahami pengerjaan tesnya, segera bertanya kepada HRD
Sering kali terjadi dan saya alami sendiri, beberapa kandidat tidak mengerjakan tes online yang diberikan setelah proses wawancara kerja online berlangsung, karena tidak paham bagaimana cara pengerjaannya meski sudah ada langkah/tata caranya.
Maksud saya, jika memang tidak paham, dengan siapa pun HRD-nya, pasti dipersilakan untuk bertanya. Langkah ini akan lebih baik dibanding tidak mengerjakan sama sekali tesnya.
#2 Jika ada kendala yang bersumber dari tesnya, baiknya sampaikan/utarakan
Saat mengalami kendala apa pun, entah koneksi internet yang kurang mumpuni sehingga pengerjaan tes online kurang maksimal, apalagi sumber kendalanya berasal dari tes online yang dikirimkan, baiknya disampaikan ke pihak HRD. Sehingga keterlambatan pengerjaan tes online dapat dimaklumi dan ditindaklanjuti. Hal ini akan membuat nyaman kedua belah pihak dalam menentukan win-win solution jika memang ada kendala.
#3 Jangan coba-coba mengirim screenshot hasil akhir tes online yang asalnya dari Google
Meski beberapa tes online sudah sangat familiar di internet, jangan sesekali mengirim gambar berupa hasil akhir yang asalnya dari google. Jangan. Pokoknya, jangan. Cepat atau lambat, HRD akan mengecek validitas tiap hasil tes. Dan kalau sampai ketahuan, akan jadi berabe. Integritas kalian sebagai calon pekerja akan dipertanyakan. Bahkan, sangat diragukan.
Jadi, kerjakanlah sesuai dengan kemampuan yang dimiliki dan hindari berbuat curang dalam mengerjakan tes online.
Bagaimana pun bentuk tes lanjutannya, saran saya, kerjakan sebaik mungkin dan ikuti aturan yang memang sudah disampaikan sebelumnya. Tidak perlu mencontek, apalagi cari jawaban di internet karena merasa tidak diawasi. Ingat, HRD ingin mengetahui gambaran tentang diri kalian masing-masing, bukan orang lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H