"Saya ga percaya sama job fair, Mas! Semuanya penipu!"
Bingung, karena dia sendiri yang mengumpulkan CV. Kalau memang tidak percaya, kenapa drop CV? Kenapa datang ke job fair.
Begini, Mas dan Mba kandidat pencari kerja yang baik, kalau memang job fair ini penipuan, pasti kegiatannya sudah dihentikan dan akan dinyatakan ilegal. Perusahaan yang mengikuti pun pasti yang punya kredibilitas.Â
Ajukan lamaran kerja untuk posisi yang memang benar-benar diminati juga sesuai kualifikasi. Kalau melamar kerja di luar persyaratan yang ditentukan, ya bagaimana mau dipertimbangkan oleh para HRD.
Misalnya seperti ini, misalnya, ya. Untuk posisi tertentu salah satu syaratnya wanita, lalu yang melamar pria, ya bagaimana mau dipertimbangkan. Begitu juga sebaliknya. Lolos persyaratan dari jenis kelamin saja tidak. Lalu di persyaratannya dicantumkan harus bersedia shifting, tapi pelamar kerja tidak mau, lalu, bagaimana mau berjodoh dengan posisi tersebut.
Paling umum, dibutuhkan skill bahasa asing dan kemampuan microsoft office yang baik untuk posisi tertentu, namun pelamar kerja hanya bisa basic saja. Tanpa maksud merendahkan, tapi beberapa perusahaan butuh yang memang sudah "matang" dan memiliki skill tersebut tanpa embel-embel, "tapi saya mau belajar".
Kendati demikian, saya berharap pencari kerja tetap semangat dan optimis dalam mendapatkan posisi yang memang ideal dan diinginkan. Entah melalui job fair atau fasilitas pencari kerja lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H