Mohon tunggu...
Seto Wicaksono
Seto Wicaksono Mohon Tunggu... Human Resources - Recruiter

Menulis, katarsis. | Bisa disapa melalui akun Twitter dan Instagram @setowicaksono.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Cerita Seorang Staf HRD dalam Keikutsertaan Job Fair

22 April 2019   06:15 Diperbarui: 22 April 2019   08:28 1140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya jawab, "iya, Mas, Malaysia yang itu". Ya saya bingung mau jawab dengan ekspresi yang gimana, saya cuma bisa jawab sewajarnya saja.

"OH, BOLEH INI MAS, NANTI SAYA COBA LAMAR MAS." jawab dia masih antusias.

"Ok, Mas, ok. Nanti boleh kirim CV via email atau mau walk in interview juga boleh." jawab saya dengan menawan. Persoalan selesai.

Ada kalanya job fair ini menjadi ajang saling menawarkan pekerjaan atau posisi yang sedang kosong, dari HRD yang satu ke HRD yang lain, saya salah satu HRD yang pernah ditawari pekerjaan oleh HRD lain untuk join di tempat dia bekerja. Sempat tidak menyangka, saya yang jelas sedang jaga booth, justru jadi salah satu orang yang ditawari pekerjaan, sebagai marketing.


"Mas, mau coba join di perusahaan kami, ga? Kami lagi butuh marketing. Benefit dan komisinya besar, loh, Mas." HRD tersebut membuka obrolan."

Oh, gitu." Saya jawab dengan nada datar, karena kurang berminat dengan posisi marketing. Lalu saya lanjut bertanya, "Mas sendiri sudah berapa lama di situ, Mas?""

Saya baru lima bulan, Mas, tapi saya udah dapat bonus 15 juta, sebentar lagi saya naik jabatan. Gimana, Mas? Tertarik? Banyak loh Mas yang mau join di tempat kami."

Masnya bersemangat sekali mengajak saya dengan "hujan lokal" yang sembari keluar dari mulutnya. Masih, jawaban Masnya belum memuaskan dahaga penasaran saya. Ketika saya lanjut bertanya, soal berapa lama rencana dia akan bertahan bekerja di bagian itu, dia bilang kalau bisa selamanya. 

Tentu dibutuhkan keyakinan dan loyalitas yang tinggi untuk dapat memberi jawaban itu, dari nada bicaranya, melalui tebakan sembarang saya, dia sedang tidak yakin.

Buat saya yang biasa mengikuti event job fair, rasanya senang dan semangat sekali ketika banyak pencari kerja yang datang bahkan bertanya, berlaku sebaliknya, ketika sepi, rasanya kurang semangat, bahkan lebih memilih berada di kantor. Mungkin yang lain pun merasakan hal yang sama.

setelah job fair selesai, biasanya saya menghubungi para pencari kerja yang memang menuliskan data diri atau menyerahkan CV. Ada satu kandidat yang responnya di luar dugaan ketika dihubungi, dia bilang,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun