Saudaraku
Sahabatku
Teman seperjuanganku
Tolonglah suara-suara kami
Ada sebuah bukit rapuh tak terjamah
Di sana kami tegakkan bendera
Bersama tulang-tulang kami
Yang di bawahnya ... tergelar gempita
Saudaraku
Sahabatku
Teman seperjuanganku
Tolonglah suara-suara kami
Bendera kusam itu nyaris jatuh!
Tiang kayunya, dilahap rayap-rayap tak kenal kenyang
Kini, bendera merah-putih itu berganti warna
Menjadi hitam dan kelabu
Saudaraku
Sahabatku
Teman seperjuanganku
Mungkin engkau tak lagi kenal bendera kami
Tapi kami percaya
Engkau menyimpan semangat dan pendirian kami
Yang semerah darah
Yang sekeras tulang
Saudaraku
Sahabatku
Teman seperjuanganku
Tolonglah suara-suara kami
Kami telah kehilangan mata
Sebab mata itu telah kami serahkan padamu
Kami pula telah kehilangan bukit dan bendera
Sebab bukit dan bendera itu, kami tanam di dalam hatimu
Saudaraku
Sahabatku
Teman seperjuanganku
Tolonglah suara-suara kami
Purworejo, 28 September 2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H