Mohon tunggu...
Seto Permada
Seto Permada Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis Konten

Penulis Cerpen

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Siapakah yang Bisa Disebut Berpendidikan?

7 September 2017   20:49 Diperbarui: 7 September 2017   21:00 1342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut saya bahkan rapor buruk, tidak naik sekolah, dan tidak lulus bukan hal yang penting. Ketika seseorang sudah lulus dalam penerapan nilai moral, berarti dia sudah lulus menurut versi yang lebih luas. Yakni lulus ujian kehidupan. Dari sana, seseorang akan membentuk dirinya jadi apa dan mau bagaimana.

Upaya menakut-nakuti memang efektif untuk membuat peserta didik mematuhi setiap perintahnya. Tetapi itu hanya sebatas lingkup penglihatan saja. Jauh di dasar hati, mereka tidak senang. Mereka merasa terpaksa. Apa artinya kalau terpaksa? Efek pembelajaran akan mudah dilupakan dan tidak maksimal. Ketika seorang pendidik telah membuat muridnya jatuh cinta dengan gayanya mendidik, maka hasilnya pun jauh lebih optimal. Jauh daripada itu, seumur hidup sang murid akan selalu mengenang setiap momen terbaik itu.

Dalam kehidupan saya sendiri, selama 12 tahun belajar di sekolah hanya menemukan satu guru yang benar-benar membuat saya nyaman di kelas. Namanya tidak perlu disebutkan. Efek yang ditimbulkan sangat besar. Bahkan semua teman di kelas turut merasakannya. Jangan ditanya ketika ulangan harian dan tugas lainnya. Sebelum diberi materi, kami sudah paham, soalnya lebih dulu mencarinya di internet. Kami menganggap nilai pembelajaran yang lebih penting sehingga pelajaran Matematika yang menurut sebagian orang susah pun di mata kami sangat menarik. Itulah guru yang berhasil menurut saya.

Jika merujuk apa yang dikatakan oleh Shiv Khera di atas, apakah orang yang bersekolah berarti semuanya berpendidikan? Tidak semuanya. Mereka yang berpendidikan baru kelihatan ketika sudah terjun ke dalam masyarakat. Dari sanalah letak kualifikasinya.

Apakah orang yang tidak pernah bersekolah punya potensi disebut sebagai orang berpendidikan? Sangat. Apakah sekolah itu penting? Penting, sejauh rutin berupaya menanamkan pesan moral peserta didiknya. Sehingga begitu mereka lulus atau keluar sekolah akan menjadi generasi penerus bangsa yang cemerlang lahir-batin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun