Mohon tunggu...
Seto Permada
Seto Permada Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis Konten

Penulis Cerpen

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Minim Pengawasan Dana Desa, Istana Dadakan Banyak Bermunculan

4 September 2017   21:04 Diperbarui: 4 September 2017   21:09 1385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak warga memiliki kemampuan sosial yang minim seperti saya. Saya sungguh bersyukur masih ada platform gratis dan luar biasa seperti Kompasiana ini untuk menyampaikan uneg-uneg tanpa menyinggung seseorang. Ketika permasalahan publik sudah banyak yang mengakses, apalagi membaca, itu sudah bagus sekali.

Ironisnya, tidak sedikit warga yang dengan senang hati ikut membangun istana dari sang koruptor dana desa. Alasan utamanya karena mereka perlu uang untuk bertahan hidup. Dana desa untuk membangun istana pribadi dan keringat pekerjanya dibayar dengan uang mereka sendiri. Menurut saya ini sudah masuk dalam kategori perbudakan di zaman modern.

Tulisan ini hanyalah setitik debu di antara debu-debu yang kian menggejala. Saya hanya bisa berharap semoga permasalahan ini lekas selesai tanpa harus membebani pemerintah lebih berat lagi. Saya juga berharap kalau permasalahan ini hanya terjadi di sedikit tempat saja. Saya yakin Bapak Presiden Jokowi dan menteri-menteri idaman saya sanggup mengatasi permasalahan yang fundamental ini.

Purworejo, 04 September 2017

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun