Mohon tunggu...
Setio Budianto
Setio Budianto Mohon Tunggu... Guru - Saya adalah seorang Praktisi dan Akademisi Pariwisata, juga Guide Berbahasa Inggris. Disamping itu menulis buku fiksi dan non fiksi

Saya menyukai Pariwisata dan kebudayaan, sejarah terutama masa klasik Hindu Buddha. Juga menyukai perjalanan wisata serta topik mengenai lingkungan hidup serta pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Tarian Bocah Perkebunan (1) 2011 : Hari Penentuan

28 Mei 2023   21:55 Diperbarui: 17 Juni 2023   09:25 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

“Angkat tangan! Jatuhkan senjata sekarang juga! Anda sudah terkepung!” seru Iptu Bismo. Mendengar ancaman itu, bukannya takut justru Birowo semakin nekat. Tanpa kata, ia langsung mengarahkan laras pistolnya ke asal suara! Ke arah polisi – polisi dibalik tembok. Dorr… dorr…

“Jangan dikira aku takut! Mau polisi empat, lima, bahkan satu markas kesini, aku tak akan mundur!”

Disaat itulah kembali ia arahkan pistol ke kepala Kacong yang sudah tak berdaya. Sepersekian detik sebelum pelatuk pistol ditekan, tiba – tiba dari arah berlawanan muncul tembakan cepat mengarah ke kaki Birowo. Dorr-dorr-dorr… Birowo pun roboh dengan kaki bersimbah darah. Suasana begitu mencekam… Disaat yang bersamaan hujan turun pula dengan derasnya. Halaman pavilliun itu pun banjir oleh darah… Pelan – pelan polisi – polisi itu keluar dari persembunyian. Mereka menghampiri Kacong yang terengah – engah … Ia memandang ke langit seolah tak percaya. Ya Allah...Aku masih masih hidup! 

“Semuanya sudah usai Pak… sudah berakhir…” Iptu Bismo mendekat dan berbisik…Di kejauhan terdengar raungan sirine mobil polisi dan ambulan bersahutan. Mendung yang tebal mencekam dan menutupi bulan perlahan tersibak… seolah ikut menyaksikan bahwa kisah perseteruan ini telah berakhir…

                                                                                                                 BERSAMBUNG

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun