SesaatÂ
Sesaat aku tak mampu beranjak
terjebak mengurai benang kusut di otak mungilku
ingin berlari mencapai garis akhir
tak beranjak dan berputar di tempat
Sesaat aku kehilangan daya
terjebak mengurai padatnya ide dalam asaku
ingin memulai menyusun aksara
terhenti dalam kekakuan jemari
Detik melangkah teratur tanpa menungguku
Meninggalkanku terpekurÂ
menatap layar yang terdiam memandangku
semoga diamku tidak menetap
Hatiku semakin berdesirÂ
Melihat Sang waktu meninggalkanku
Hanya sesaat saja....
Harapku kembali berlari menyamai laju sang waktu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H