Mohon tunggu...
Setiawan Muhdianto
Setiawan Muhdianto Mohon Tunggu... Relawan - Penikmat Kehidupan

Berusaha untuk nggegayuh kaprawiran

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Kisah Si Dompet Hitam, Saksi Sejarah Revolusi KRL Commuter Line Jabodetabek

4 September 2023   23:34 Diperbarui: 4 September 2023   23:45 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk mengantisipasi tindakan pelecehan seksual, setiap kereta disediakan gerbong khusus wanita di gerbong paling depan dan paling belakang. Petugas juga terus-menerus mengingatkan untuk berhati-hati. Selain itu petugas juga memberikan panduan langkah dan tindakan apa yang dilakukan apabila terjadi tindak pelecehan..

Nyaman

Tahun berganti tahun, KRL Commuter Line Jabodetabek semakin bertambah nyaman. Semua kereta telah dilengkapi dengan pendingin udara sehingga penumpang tidak kegerahan. Kebersihan di dalam gerbong maupun di area stasiun pun selalu dijaga. Para petugas dengan sigap dan tangkas secara rutin melakukan tugasnya.

Tidak seperti dulu yang begitu banyak pedagang di atas kereta maupun di area stasiun. Para pedagang dilarang berjualan di dalam kereta maupun di area stasiun. Barang bawaan penumpang pun dibatasi ukuran dan bobotnya sehingga tidak mengganggu penumpang lain. Pembelian tiket menjadi semakin mudah dengan menggunakan beragam kartu elektronik Tiket online dengan cukup scan barcode semakin mempermudah dan mengurangi antrian di loket.

Para lansia, anak-anak, kaum difabel dan ibu hamil pun nyaman untuk naik KRL Mereka disediakan kursi khusus di pojok setiap gerbong. Bagi ibu hamil pun diberikan pin khusus sehingga mudah untuk mendapatkan kursi prioritas.

Sehubungan dengan kualitas udara Jakarta yang sangat buruk, menggunakan KRL adalah solusi kongret. Moda transportasi ini bisa mengangkut penumpang dalam jumlah banyak sehingga mengura potensi terjadinya polusi udara. Penggunaan listrik sebagai tenaga penggerak pada KRL juga menguransi emisi.

Perubahan dan perbaikan yang yang dilakukan oleh bukan berarti tidak ada kekurangan. Kepatatn yang luar biasa di jam-jam sibuk masih terjadi terutama di stasiun transit. Beberapa kereta sudah terlalu jadul sehingga fasilitas yang tersedia sudah tidak mencukupi. Pendingin udara di beberapa kereta lama tersebut kurang cukup untuk penumpang yang padat sehingga panas dan gerah yang terasa.. Keterlambatan jadwal kereta pun kadang masih terjadi.

Meskipun masih ada kekurangan, KRL Commuter Line Jabodetabek tetap menjadi pilihan saya dan masyarakat lainnya. Saya percaya pengelola akan terus melakukan inovasi untuk memberikan pelayanan kepada penumpang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun