9. Universitas Brawijaya, 215
10. Universitas Padjadjaran, 190
Dari peringkat di atas memang tidak dapat disimpulkan bahwa PT dengan peringkat tertinggi pasti mendapatkan perolehan jumlah penelitian yang tertinggi pula. Ini berarti ada elemen-elemen lain yang mempegaruhi peringkat yang dibuat Kemenristekdikti pada tahun 2016, misalnya elemen publikasi.
Apabila kita mengacu kepada publikasi, maka melihat banyaknya penelitian dan pengabdian masyarakat yang didanai, jumlah publikasi pun seharusnya relevan. Sebagaimana diketahui bahwa setiap kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat, memiliki kewajiban outcome berupa publikasi ilmiah. Yang jadi masalah adalah bahwa kadang-kadang publikasi yang dilakukan sebagai hasil dari sebuah penelitian dilakukan pada lingkungan internal atau penerbitan yang tidak memiliki dampak bagi peningkatan kualitas penelitian sehingga dapat dikatakan hanya sebagai formalitas belaka saja.
Sudah saatnya pemerintah Indonesia melalui Kemenristekdikti mulai mengetatkan publikasi sebagai hasil dari penelitian, misalnya harus dipublikasikan dalam seminar, konferensi, atau jurnal yang memiliki dampak ke arah peningkatan kualitas publikasi ilmiah sehingga dana yang dikeluarkan untuk penelitian dapat dipertanggungjawabkan secara komprehensif dan tidak menjadi sia-sia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H